Ridwan Kamil Sebut Data Corona Pusat Kurang Ilmiah, Karena Server Input Pusat Lelet

- 29 September 2020, 06:53 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyematkan jaket tim khusus penanganan Covid-19 Kota Bogor, di Taman Ekspresi Kota Bogor, Selasa 15 September 2020.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyematkan jaket tim khusus penanganan Covid-19 Kota Bogor, di Taman Ekspresi Kota Bogor, Selasa 15 September 2020. /Chris Dale

ISU BOGOR - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut server pendataan Corona atau Covid-19 milik pemerintah pusat sering bermasalah dan data input dari daerah sering telat.

Hal ini berdampak pada pendataan Covid-19 di Jabar yang tiba-tiba melonjak. Padahal kasus yang dirilis hari tersebut bisa jadi merupakan kasus di hari-hari sebelumnya.

Hal ini disampaikan Ridwan Kamil, setelah membaca pemberitaan di berbagai media massa yang menyebut ada lonjakan kasus dalam dua pekan terakhir. Padahal data yang dirlis itu 30 persen sampai 50 persennya adalah kasus lama yang baru terdata oleh pemerintah pusat.

Baca Juga: Alisson Tampil Gemilang, Liverpool Pecundangi Arsenal dan Tempel Pimpinan Klasemen Liga Inggris

"Itu (lonjakan kasus) gara-gara kasus lama ter-input. Itu banyak kendala (server) sehingga yang dilaporkan harian tidak mencerminkan tren (kasus yang siginifikan), kira-kira begitu," ujar Ridwan Kamil dalam konferensi pers virtual Senin 28 September 2020.

Menurut Ridwan Kamil, beberapa kali data dari Jabar dimasukkan ke pendataan pemerintah pusat melalui server yang diminta. Namun, tak jarang data yang dimasukkan malah tertolak.

Kemudian, data yang ditolak itu baru masuk di hari berikutnya, sehingga angkanya bisa tiba-tiba melonjak. Peristiwa ini yang membuat data Corona di aplikasi Pikobar pun naik cepat.

Baca Juga: Corona Meningkat, Meninggal Bertambah dan Ruang Rawat Hampir Penuh, Alasan Kota Bogor kembali Merah

"Inilah yang membuat datanya itu jadi agak kurang ilmiah," kata dia.

Saat ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar telah ditugasi untuk membuat server sendiri dalam pengumpulan data dari seluruh daerah di Jabar. Server ini tidak akan digabung dengan pemerintah pusat sehingga pendataan kasus COVID-19 bisa lebih maksimal.

"Nah ini juga kami masih mencari cara bagaimana kita tampilkan selalu yang ditampilkan itu update harian," paparnya.

Berdasarkan laman pikobar.jabarprov.go.id jumlah kasus orang terpapar COVID-19 di Jabar telah mencapai 20.131 kasus. Pertumbuhan angka ini terbilang cepat dalam sepekan terakhir.

Baca Juga: Positif Corona Bertambah 50 Orang Dalam Sehari, PSBB Bogor Diperpanjang Lagi?

Dalam dua hari terakhir saja sudah ada 1.538 kasus, di mana pada Jumat ada penambahan 804 kasus, dan kemarin ada 734 kasus.

Jika melihat kurva dalam sebulan ke belakang atau 26 Agutus 2020 angkanya penularan masih 178 kasus. Angka ini kemudian naik turun, meski kebanyakan justru melonjak.***

Editor: Chris Dale

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x