"Saya menentang keras pernyataan Perdana Menteri Israel Netanyahu mengenai tidak adanya masa depan bagi two-state solution. Solusi dua negara. Pernyataan ini sama sekali tidak dapat diterima," ujar Jokowi, menegaskan sikapnya terhadap isu sensitif ini.
Selain menolak pandangan Netanyahu terkait solusi dua negara, Jokowi juga mengutuk keras serangan terhadap kamp pengungsi Khan Younis di Gaza yang baru-baru ini mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka.
Dalam keterangannya, Jokowi menyatakan bahwa daftar pelanggaran hukum internasional yang dilakukan oleh Israel sudah terlalu panjang.
Sebelumnya, pada tanggal 20 Januari 2024, Benjamin Netanyahu secara resmi menolak ide berdirinya negara Palestina.
Baca Juga: Jembatan Otista Bogor Diresmikan Presiden Jokowi, SSA Lingkar Kebun Raya Kembali Diberlakukan
Pernyataan ini mencuat dalam percakapannya dengan Presiden AS, di mana ia menekankan bahwa setelah kelompok Hamas dihancurkan, Israel harus mempertahankan kendali keamanan atas Gaza untuk mencegah ancaman terhadap negara tersebut.
Dengan ketegangan diplomatik yang semakin meningkat, kantor Perdana Menteri Israel juga menyampaikan bahwa Israel harus mempertahankan "kendali keamanan atas seluruh wilayah barat Yordania," termasuk Tepi Barat yang saat ini diduduki oleh Israel.
Pernyataan Netanyahu menimbulkan reaksi keras dari berbagai pihak dan menambah kompleksitas situasi di Timur Tengah.***