Kartun Nabi Muhammad Diterbitkan Ulang, Kantor Charlie Hebdo Mirip Bunker Dijaga Ketat

- 8 September 2020, 12:01 WIB
POTRET cover depan majalah Charlie Hebdo pada 1 September 2020.
POTRET cover depan majalah Charlie Hebdo pada 1 September 2020. /AFP/

Mengantisipasi penjualan yang kuat, majalah itu mengatakan mencetak 200.000 eksemplar terbitan minggu lalu.

Sementara sebelumnya berjuang untuk tetap bertahan dengan penjualan mingguan sebesar 30.000, edisi pertama setelah serangan tersebut terjual 8 juta eksemplar. Penjualan mingguan sekarang telah kembali ke sekitar 55.000, kata majalah itu.

Baca Juga: Pelatih Mancini Boleh Lah, Setelah Timnas Italia Kalahkan Belanda 1-0

Puluhan ribu orang melakukan protes di Pakistan pada hari Sabtu atas publikasi ulang, meneriakkan "Matilah Prancis."

Rektor Masjid Agung Paris, Hafiz Chems-eddine, menulis setelah kartun itu diterbitkan ulang bahwa Charlie Hebdo harus terus mengekspresikan dirinya.

Abdallah Zekri, direktur Dewan Prancis untuk Kepercayaan Muslim, meminta Muslim Prancis untuk mengabaikan kartun yang diterbitkan ulang itu.

"Saya pikir ini adalah operasi dari Charlie Hebdo untuk PR, untuk pemasaran," kata Zekri kepada penyiar Franceinfo. "Aku serahkan itu pada hati nuraninya."

Baca Juga: Tragis, Ibu Asal Maroko Gigit Balita Hingga Tewas dan Ditemukan di Apartemen di Jakarta

Sementara tahun-tahun sejak serangan itu tidak menumpulkan keinginan Charlie Hebdo untuk memprovokasi, mereka telah membawa pemahaman yang lebih tajam tentang biaya yang ditanggungnya, menurut staf saat ini dan sebelumnya.

Majalah itu memindahkan kantornya ke lokasi yang dirahasiakan yang oleh beberapa staf digambarkan sebagai bunker tanpa jendela. Majalah itu juga mempekerjakan sebuah firma keamanan swasta dengan biaya sekitar 1 juta euro per tahun untuk menjaga ruang redaksi.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x