Kenapa India Ganti Nama Jadi Bharat? Mulai dari Spekulasi Kepentingan Politik sampai Sejarah

- 10 September 2023, 18:59 WIB
Presiden Jokowi memberikan paparan dalam pertemuan sesi pertama KTT G20 India di Bharat Mandapam, IECC, Pragati Maidan, New Delhi, India, Sabtu 9 September 2023.
Presiden Jokowi memberikan paparan dalam pertemuan sesi pertama KTT G20 India di Bharat Mandapam, IECC, Pragati Maidan, New Delhi, India, Sabtu 9 September 2023. /Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
ISU BOGOR - Kenapa India ganti nama jadi Bharat? Baru-baru ini publik dibuat heboh dengan plakat Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi bertuliskan 'Bharat' saat Pembukaan KTT G20.

Hal tersebut meningkatkan spekulasi tentang wacana India bakal resmi berganti nama jadi "Bharat" ternyata bukan isu belaka. Lantas kenapa India ganti nama jadi Bharat?

Dikutip dari Reuters perubahan nama negara di Asia Selatan tersebut diduga menyangkut kepentingan politik menjelang Pemilu Parlemen 2024 mendatang.

Pasalnya, saingan PM India Narendra Modi menilai perubahan tersebut sengaja dibuat oleh aliansi oposisi baru yang dibentuk oleh 28 partai pada bulan Juli lalu. Sehingga perubahan nama tersebut disinyalir bernuansa politis.

Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Kereta di India: Awal Mula, Penyebab, Jumlah Korban Tewas dan Luka-luka

Sehingga wajar wacana pergantian nama tersebut kembali mencuat. Ditambah lagi, sejumlah elite di negara tersebut secara terang-terangan menggunakan istilah "Bharat".

Seperti yang dilakukan presiden atau perdana menteri saat berkomunikasi dalam bahasa Inggris.

Presiden Droupadi Murmu awal pekan ini menyebut dirinya sebagai "Presiden Bharat" dalam undangan makan malam untuk resepsi para pemimpin G20. Alhasil, hal tersebut memicu kontroversi.

Dalam kesempatan itu, PM Modi duduk di belakang papan nama meja atau plakat bertuliskan "Bharat", sedangkan logo G20 memiliki kedua nama tersebut - "Bharat" ditulis dalam bahasa Hindi dan "India" dalam bahasa Inggris.

Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Kereta di India: Tiga Kereta Bertabrakan, Ratusan Penumpang Tewas Mengenaskan

Dalam menyambut para delegasi KTT G20, Modi juga berbicara dalam bahasa Hindi, bahasa yang digunakan oleh mayoritas penduduk India. "Bharat menyambut para delegasi sebagai Presiden G20," ungkapnya.

Sekadar diketahui KTT G20 tahun ini, India menjadi tuan rumah. Acara tersebut digelar di New Delhi pada Sabtu, 9 September 2023.

New Delhi menjadi tuan rumah bagi para pemimpin negara-negara besar untuk menghadiri pertemuan puncak blok tersebut di sebuah pusat konvensi baru berbentuk keong senilai 300 juta USD yang disebut Bharat Mandapam, di seberang benteng batu abad ke-16.

Jika di lihat dari sejarah, konon sebelum penjajahan atau pra kolonial negara tersebut memiliki nama asli Bharat, Bharata dan Hindustan. Bahkan nama tersebut pernah digunakan secara bergantian oleh masyarakat.

Baca Juga: Kronologi Lengkap Kecelakaan Kereta di India, 288 Orang Tewas dan 850 Lainnya Luka-luka

Meskipun beberapa pendukung nama Bharat mengatakan "India" diberikan oleh penjajah Inggris, para sejarawan mengatakan bahwa nama tersebut sudah ada sejak berabad-abad sebelum pemerintahan kolonial.

Rashtriya Swayamsevak Sangh, induk ideologis dari Partai Bhartiya Janata (BJP) yang berkuasa, selalu bersikeras menyebut negara itu Bharat.

Media India, Economic Times yang mengutip Times Now pada pekan ini pergantian tersebut telah dikonfirmasi oleh para pejabat di negara India, diantaranya Pemimpin Kongres Jairam Ramesh.

Rames membenarkan kabar penggantian nama ini pertama kali muncul kala undangan makan malam resmi G20 tersebar dan Presiden India mengirimkannya atas nama 'Presiden Bharat' bukan 'Presiden India'.

"Jadi beritanya memang benar," ungkapnya sebagaimana dikutip dari media Economic Times, Sabtu, 9 September 2023.

"Rashtrapati Bhawan telah mengirimkan undangan makan malam G20 pada tanggal 9 September atas nama 'Presiden Bharat', bukan 'Presiden India' yang biasa," ujar Rames memuat nama Presiden, di laman X.

Pejabat partai berkuasa India, BJP, juga memberi dukungan atas nama baru itu. Termasuk salah satu menteri di kabinet.

"REPUBLIK BHARAT - senang dan bangga bahwa peradaban kita maju dengan berani," kata politisi BJP Himanta Biswa Sarma.

"Negara kita adalah 'Bharat', hal ini tidak perlu diragukan lagi," kata Menteri Persatuan Rajeev Chandrasekhar.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x