Pemerintah Jepang Jodohkan Warganya Gegara Resesi Seks

- 23 Februari 2023, 19:27 WIB
Pemerintah Jepang Jodohkan Warganya Gegara Resesi Seks
Pemerintah Jepang Jodohkan Warganya Gegara Resesi Seks /Foto/Ilustrasi/Pixabay/Sasin Tipchai
ISU BOGOR - Jepang saat ini sedang mengalami resesi seks yang mengakibatkan angka kelahiran di negara itu menjadi semakin menurun.

Akibat adanya resesi seks membuat pemerintah Jepang turun tangan dengan melakukan upaya perjodohan kepada warganya.

Pemerintah Jepang pun menyediakan layanan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di Prefecture Miyagi, agar para warganya bisa menemukan pasangan melalui layanan tersebut.

Selain itu, upaya perjodohan yang dilakukan oleh pemerintah Jepang untuk warganya ini juga dilakukan di Ehime dengan sistem perjodohan berbasis data besar.

Baca Juga: Heboh! Bola Logam Besar Misterius Ditemukan di Pantai Jepang

Di Mizayaki, pemerintah memfasilitasi perjodohan untuk warganya dengan cara para calon pasangan bertukar surat sebelumnya.

Bahkan di Tokyo, terdapat pelatihan dasar pacaran, seperti bagaimana memulai percakapan dengan lawan jenis.

Selain upaya perjodohan tersebut, pemerintah Jepang juga akan membentuk Badan Anak dan Keluarga Jepang yang baru pada bulan April mendatang.

Melalui Badan Anak dan Keluarga, nantinya para petugas pendukung pernikahan akan disebarkan di masing-masing dari 47 Prefecture Jepang dan akan membuat ide-ide baru untuk mencegah resesi seks semakin parah.

Baca Juga: 2 Wisata Bogor Rasa Jepang yang Tersembunyi, Cocok untuk Liburan Akhir Tahun

Hal ini dilakukan karena pemerintah Jepang sangat khawatir dengan angka kelahiran yang semakin menurun, yang diakibatkan karena para warganya yang tidak mau menjalin hubungan romantis ataupun tidak memiliki pasangan.

Bahkan menurut hasil survei yang dilakukan oleh National Institute of Population and Social Security Research, hampir seperlima pria dan sekitar 15 persen wanita di Jepang mengungkapkan tidak tertarik pada pernikahan.

Kesimpulan dari survei itu adalah hampir sepertiga pria dan seperlima wanita berusia lima puluhan di Jepang belum pernah menikah, dan hal ini berpengaruh terhadap populasi di Jepang.

Sementara itu, sebelumnya juga pernah ramai di media sosial perihal banyaknya sekolah-sekolah di Jepang yang tutup akibat mengalami kebangkrutan.

Baca Juga: Hari Otaku Sedunia 2022: Ini 6 Acara Pecinta Anime, Manga, dan Video Game di Jepang

Sekolah-sekolah tersebut terpaksa harus ditutup meskipun memiliki fasilitas yang lengkap dan memadai, akibat adanya penurunan populasi anak-anak di Jepang, sehingga tidak ada lagi anak yang ingin mendaftar sekolah dan menyebabkan sekolah tersebut menjadi bangkrut.

Terungkap bahwa sekitar 20 tahun terakhir, pemerintah Jepang menutup beberapa sekolah dari jenjang SD, SMP, hingga SMA di berbagai kota besar maupun kota kecil.

Dan alasan penutupan sekolah-sekolah tersebut karena jumlah murid yang semakin berkurang dan jumlah populasi penduduk yang menurun, akibat adanya resesi seks yang tengah terjadi di Jepang.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x