Akibatnya letusan itu mendorong abu vulkanik dan puing-puing berjatuhan di dekatnya, Senin 29 November 2022.
Hal itu diungkapkan pihak berwenang yang menyebutkan letusan terjadi dimulai Minggu larut malam di puncak kaldera gunung berapi di Big Island, kata Survei Geologi AS (USGS).
Baca Juga: Tsunami Hantam Pantai Pasifik Jepang Akibat Letusan Dahsyat Gunung Berapi Bawah Laut Tonga
Senin pagi, dikatakan aliran lahar tertahan di dalam area puncak dan tidak mengancam masyarakat di sekitarnya.
Badan tersebut memperingatkan warga yang berisiko terkena aliran lahar Mauna Loa untuk meninjau kembali persiapan letusan mereka, meski tidak ada perintah evakuasi.
Para ilmuwan telah waspada karena lonjakan gempa baru-baru ini di puncak gunung berapi, yang terakhir meletus pada tahun 1984.
Baca Juga: Penampakan Letusan Gunung Berapi Bawah Laut Tonga yang Memicu Tsunami hingga Amerika dan Jepang
Para ilmuwan harus menunggu untuk melihat apakah ini tetap hanya letusan puncak atau letusan zona keretakan. Saat ini tidak ada indikasi migrasi letusan ke zona keretakan, kata para pejabat.
Zona keretakan adalah tempat gunung terbelah dan batuannya retak dan relatif lemah — sehingga magma lebih mudah muncul.
"Saat ini, bukan waktunya untuk khawatir," kata Walikota Big Island Mitch Roth sebagaimana dikutip dari CBC News, Selasa 29 November 2022.