“Dia tahu bahwa dia memiliki senjata ini. Dan dia tahu ancaman senjata ini. Jadi saya tidak tahu apakah dia benar-benar akan menggunakannya,” kata Kanselir Nehammer.
Pengarahan intelijen terbaru pemerintah Inggris hari ini mengatakan Rusia berencana untuk memperbarui aktivitas ofensifnya di seluruh bagian timur negara itu.
Ini terjadi ketika Rusia mengeluarkan batas waktu hari ini bagi tentara Ukraina untuk meletakkan senjata mereka di Mariupol, yang telah dikepung selama berminggu-minggu.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pembunuhan pejuang Ukraina di Mariupol akan mengakhiri pembicaraan damai.***