Putin Miliki Senjata Nuklir Menakutkan di Gudang Senjatanya, Dianggap Bisa Lenyapkan Barat dengan 30 Tembakkan

- 11 April 2022, 21:41 WIB
Putin Miliki Senjata Nuklir Menakutkan di Gudang Senjatanya, Bisa Lenyapkan Barat dengan 30 Tembakkan
Putin Miliki Senjata Nuklir Menakutkan di Gudang Senjatanya, Bisa Lenyapkan Barat dengan 30 Tembakkan /Reuters
ISU BOGOR - Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan memiliki sistem senjata nuklir yang menakutkan di gudang senjatanya. Senjata itu dianggap sebagai mekanisme pertahanan terakhir Rusia yang dapat menembakkan 30 nuklir sekaligus melenyapkan Barat.

Rusia diperkirakan memiliki cadangan nuklir terbesar di planet ini, dengan sekitar 6.000 hulu ledak nuklir. Tetapi yang paling menakutkan dari semuanya adalah sistem "Tangan Mati" Rusia, yang dianggap sebagai salah satu sistem nuklir paling merusak di Bumi.

Juga dijuluki "Perimeter", sistem dari era Perang Dingin dilaporkan ditingkatkan tiga tahun lalu. Ini adalah sistem kontrol otomatis yang ditujukan untuk serangan nuklir pembalasan.

Baca Juga: Rusia Terancam 'Ditendang' dari PBB, Juru Bicara Putin Ungkap Penyesalan: Kami...

Dilansir dari Express UK, Senin 11 April 2022, artinya jika wilayah Rusia terkena serangan nuklir, sistem Perimeter otomatis menyerang musuh sebagai balasannya.

Sistem ini dikatakan mampu membawa sekitar 30 hulu ledak nuklir paling berbahaya di dunia dan dapat melepaskan semuanya sekaligus, menurut beberapa laporan.

Kembali pada tahun 2011, komandan Rusia saat itu, Sergei Karakaev, mengakui bahwa senjata mengerikan itu masih ada dan bahkan dalam tugas tempur.

Baca Juga: Pakar Prediksi Putin Bakal Gunakan Senjata Kimia Dalam Taklukan Ukraina

“Ya, sistem Perimeter ada hari ini - dia sedang bertugas tempur," kata dia kepada KP.RU.len

“Dan ketika kebutuhan muncul untuk serangan balasan, ketika tidak ada cara untuk membawa sinyal ke beberapa bagian peluncur, perintah ini dapat datang dari rudal-rudal ini dari Perimeter.”

Diperkirakan bahwa sistem komando dan kontrol mampu mengukur komunikasi pada frekuensi militer, tingkat radiasi dan indikasi lain dari serangan nuklir.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x