"Musisi kami memakai rompi antipeluru, bukan tuksedo. Mereka bernyanyi untuk yang terluka ... di rumah sakit.
Zelensky mencatat selama negaranya diserang Rusia bahwa lebih dari 400 anak terluka dan 153 anak Ukraina meninggal.
"Kita tidak akan pernah melihat lagi mereka menggambar. Apa yang lebih kontras dengan musik?
"Ini adalah keheningan kota-kota yang hancur dan orang-orang yang terbunuh. Anak-anak kita menggambar roket yang ditembakkan, bukan bintang jatuh," tambah Zelensky.
Baca Juga: Bukan Amerika Serikat, Presiden Zelensky Sebut Negara Ini sebagai Sekutu Kuat Ukraina
Dia mendesak para musisi untuk tidak diam, tetapi berbicara tentang perang Rusia-Ukraina melalui semua saluran komunikasi yang memungkinkan.
"Katakan yang sebenarnya tentang perang. Di jejaring sosial Anda. Di TV. Dukung kami dengan cara apa pun. Setiap. Tapi jangan diam. Dan kemudian kedamaian akan datang.
"Semua kota kita dihancurkan oleh perang. Chernihiv, Kharkiv, Volnovakha, Mariupol, dan lainnya. Mereka sudah menjadi legenda.
Baca Juga: Tak Gentar Lawan Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky: Kami Tidak Percaya Siapapun...
"Tapi saya punya mimpi bahwa mereka akan hidup dan bebas. Bebas seperti Anda berada di panggung Grammy," desak Zelensky.