Pernyataan itu menyusul keberhasilan milisi LPR merebut kembali sebagian besar wilayah republik dengan memaksa keluar pasukan Ukraina dan membebaskan pemukiman setelah perang delapan tahun yang dilakukan oleh Kiev di sana.
"Saya pikir dalam waktu dekat akan diadakan referendum di wilayah republik, di mana rakyat akan menggunakan hak konstitusional mutlak mereka.
"Dan menyatakan pendapat mereka untuk bergabung dengan Federasi Rusia," kata Pasechnik sebagaimana dilansir Sputnik, Minggu 27 Maret 2022.
Luhansk, serta Donetsk, memproklamasikan kemerdekaannya pada tahun 2014, setelah kudeta kekerasan di Kiev.
Kedua republik itu segera mengadakan referendum kemerdekaan dan menyatakan rencana untuk bergabung dengan Rusia, yang ditanggapi oleh pemerintah baru di Kiev dengan kampanye militer.
Sekadar diketahui, sebagai akibat dari perang selama delapan tahun di Donbass, lebih dari 13.000 orang tewas.
Baca Juga: Perang Dunia 3 Pecah, Ukraina Tembak Jatuh 5 Pesawat dan Helikopter Rusia di Luhansk
Pada Februari 2022, pengeboman intensif oleh pasukan Kiev mengakibatkan evakuasi massal dari DPR dan LPR. Kedua republik mengajukan banding ke Rusia, meminta bantuan, dan Moskow meluncurkan operasi khusus di Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin menekankan mulai menghentikan genosida yang dilakukan oleh pasukan Kiev, dan mencatat bahwa tujuan operasi adalah demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina.***