Donald Trump Memecah Keheningan Perang Rusia-Ukraina dengan Mendesak AS Segera Kirim Kapal Selam Nuklirnya

- 22 Maret 2022, 20:45 WIB
Donald Trump Memecah Keheningan Perang Rusia-Ukraina dengan Mendesak AS Segera Kirim Kapal Selam Nuklirnya
Donald Trump Memecah Keheningan Perang Rusia-Ukraina dengan Mendesak AS Segera Kirim Kapal Selam Nuklirnya /Reuters

ISU BOGOR - Donald Trump percaya inilah saatnya untuk bersikap keras dengan Vladimir Putin dan melepaskan kapal selam nuklir Amerika ke Rusia.

Mantan presiden AS itu juga mengingatkan pemimpin Rusia itu bahwa AS adalah "kekuatan nuklir terbesar di dunia."

Dia membuat pernyataannya selama wawancara dengan pembawa acara Fox Business Stuart Varney pada hari Senin.

Baca Juga: Donald Trump Sebut AS Harus 'Mengebom' Rusia dengan Pesawat Militer Berbendera China: Kemudian Mereka Mulai...

Trump mengklaim bahwa jika dia adalah Presiden, dia akan mengancam Putin dengan pengerahan kapal selam nuklir AS dan bahwa dia akan memberi tahu diktator itu.

"Kami akan meluncur bolak-balik di pantai Anda," ungkap Trump sebagaimana dilansir Express UK yang dikutip, Selasa 22 Maret 2022.

AS memiliki 68 kapal selam operasional, 14 di antaranya dipersenjatai dengan rudal balistik bertenaga nuklir strategis.

Baca Juga: Donald Trump Puji Putin Pintar Soal Krisis Ukraina: Para Pemimpin Kita Sangat Bodoh

Menurut informasi yang diberikan oleh Institut Internasional untuk Studi Strategis bahwa Moskow memiliki 11 kapal selam yang mampu menembakkan rudal nuklir.

Pemimpin Rusia membuat ancaman terselubung untuk menggunakan persenjataan nuklirnya jika negara-negara Barat campur tangan dalam perang di Ukraina.

Dalam pidato TV yang mengumumkan keputusannya untuk menyerang Ukraina, dia mengatakan Barat akan menghadapi konsekuensi yang lebih besar daripada yang pernah dihadapi dalam sejarah jika mereka terlibat dalam perang.

Baca Juga: Donald Trump Lakukan Wawancara Bersama Mike Lindell Bahas Pemilu 2020, Tuksedonya Dikritik Netizen Kenapa?

Kemudian, dia memerintahkan pasukan pencegah nuklirnya untuk waspada saat ketegangan meningkat karena petualangan militernya.

Presiden AS ke-45 itu menolak sikap nuklir Putin sebagai gertakan.

Dia mengatakan kepada pembawa acara TV-nya bahwa dia mengingat pemimpin Rusia itu "terus-menerus menggunakan kata-n" yang dimaksud Trump dengan nuklir.

Baca Juga: Mantan Presiden Donald Trump Ejek Joe Biden Karena Tertidur Sebentar di Konferensi Perubahan Iklim

Trump bertemu Putin untuk pertemuan puncak di Helsinki pada Juli 2018 dan kemudian mengadakan konferensi pers bersama dengan orang kuat Rusia itu.

Dia mengejutkan wartawan dan diplomat Barat ketika dia mengatakan dia percaya pernyataan Putin bahwa Moskow tidak ikut campur dalam pemilihan Presiden AS 2016.

Dengan melakukan itu, dia mengabaikan kesimpulan Komunitas Intelijen AS, yang mengatakan Moskow telah ikut campur dalam pemilihan itu.

Kesimpulan tersebut kemudian didukung oleh laporan Senat bipartisan yang diterbitkan pada tahun 2020.

Trump dikecam oleh politisi AS karena kesediaannya untuk menerima kata-kata mantan pria KGB itu begitu saja.

Senator John McCain, dari Partai Republik Arizona, menyebutnya sebagai "salah satu pertunjukan paling memalukan yang pernah dilakukan seorang presiden Amerika."

Trump tampak kagum pada tiran Rusia pada konferensi pers itu. Dalam wawancara baru-baru ini dengan The View, mantan sekretaris pers Gedung Putih mengakui bahwa mantan bintang reality TV itu mengagumi para diktator secara umum.***




Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah