Hotel Milik Mantan Presiden AS Donald Trump Rugi Jutaan Dolar Selama Masa Jabatannya

- 9 Oktober 2021, 15:56 WIB
Trump Intenational Hotel Milik Mantan Presiden AS Donald Trump Rugi Jutaan Dolar Selama Masa Jabatannya
Trump Intenational Hotel Milik Mantan Presiden AS Donald Trump Rugi Jutaan Dolar Selama Masa Jabatannya /reuters

ISU BOGOR - Trump International Hotel milik mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Washington DC merugi jutaan dolar selama masa jabatannya kan ketika ia menyembunyikan pembayaran dari pemerintah asing.

Komite Pengawasan dan Reformasi DPR menyatakan dokumen pemerintah yang diperoleh baru-baru ini menimbulkan pertanyaan mengganggu tentang Trump International Hotel.

Hotel tersebut merupakan sebuah bangunan bersejarah yang disewa Organisasi Trump dari pemerintah federal dan tempat berkumpul yang populer bagi para pendukungnya dan pejabat asing.

Baca Juga: Adele Ungkap Album Mendatang Ditulis Untuk Putra Tercintanya

Baca Juga: #RabbaniPeduliMelindungi Trending No 1 di Twiiter dan TikTok Indonesia, Netizen: Keren Banget Sih!

Baca Juga: Rachel Vennya dan sang Kekasih Tuai Kecaman Usai Diduga Kabur dari Karantina Wisma Atlet

Menurut komite yang dikendalikan Demokrat, Trump melaporkan bahwa hotel itu memberinya lebih dari 150 juta dolar selama masa jabatannya tetapi sebenarnya kehilangan lebih dari 70 juta dolar.

Komite menemukan bahwa hotel menerima pembayaran lebih dari 3,7 juta dolar dari pemerintah asing.

Hal ini setara dengan lebih dari 7.400 malam di hotel, meningkatkan potensi konflik kepentingan.

Hotel tersebut memberikan sebagian dari uang itu kepada pemerintah AS tetapi gagal memberikan rincian lengkap tentang pembayaran tersebut kepada Administrasi Layanan Umum, manajer properti pemerintah federal.

Penyelidikan ini didasarkan pada dokumen yang dirilis oleh GSA.

Ketentuan dalam Konstitusi AS melarang presiden memperoleh pembayaran, atau penggajian dari pemerintah asing.

Pengacara Trump berpendapat dalam kasus pengadilan bahwa kepemilikannya atas hotel tidak melanggar ketentuan konstitusional ini.

Seorang juru bicara Organisasi Trump mengatakan laporan komite tidak akurat tetapi tidak merinci.

Baca Juga: Heboh! Rachel Vennya Diduga Kabur dari Karantina Wisma Atlet Usai Pulang dari AS, Ini Kronologinya

"Laporan ini tidak lebih dari pelecehan politik yang berkelanjutan dalam upaya putus asa untuk menyesatkan publik Amerika dan mencemarkan nama baik Trump dalam mengejar agenda mereka sendiri," ujar Kimberly Benza.

GSA tidak segera menanggapi permintaan komentarnya.

Demokrat Kongres mengatakan GSA menghalangi penyelidikan mereka terhadap bisnis Trump saat dia menjabat, tetapi pada Juli 2021 akhirnya menghasilkan beberapa dokumen yang mereka cari.

Komite menemukan bahwa Trump memindahkan jutaan dolar melalui bisnis lain, memperumit kemampuan GSA untuk menegakkan ketentuan yang melarangnya mengumpulkan keuntungan dari hotel.

Komite juga menemukan bahwa dia menyembunyikan hutang ketika dia mengajukan penawaran untuk penggunaan properti pada tahun 2011.

Dan gagal mengungkapkan apa yang dikatakan sebagai persyaratan pinjaman yang menguntungkan dari Deutsche Bank AG yang membiayai renovasi hotel.

Panel DPR menemukan bahwa Deutsche Bank (DBKGn.DE) mengizinkan Trump untuk menunda pembayaran pokok pinjaman 170 juta dolar selama enam tahun.

Komite mengatakan bahwa Trump tidak mengungkapkan manfaat signifikan ini dari bank asing saat dia menjabat.

Juru bicara Deutsche Bank Daniel Hunter mengatakan itu tidak akurat, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.***

Editor: Aulia Salsabil Syahla

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x