Network
ISU BOGOR - Hampir genap satu bulan, perang yang antara Rusia dan Ukraina masih belum menemukan titik terang perdamaian.
Hal itu membuat para pemimpin dunia gencar mencari upaya damai yang bisa diraih Rusia dan Ukraina.
Salah satu yang paling mengambil peran dalam upaya damai ini yakni Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
Baca Juga: Perang Rusia Ukraina Memasuki Fase Paling Berbahaya dan Mengerikan, Ini Kata Para Ahli Militer
Biden terus memperkuat kesatuan dan persatuan Internasional, terutama dengan negara sekutu, agar upaya damai Rusia-Ukraina terwujud.
Namun, di tengah gencarnya mengusahakan upaya damai, Biden menetapkan sikap pengecualian untuk India.
Dalam kata lain, Amerika telah mem-blacklist India dari daftar negara yang mendukung upaya damai Rusia-Ukraina melalui sanksi internasional.
Baca Juga: Gara-gara Pawang Hujan Mandalika, Anies Baswedan Trending di Twitter, Ada Apa?
Dilansir The Times of Israel, Biden mengatakan bahwa India telah goyah terhadap invasi Rusia ke Ukraina.
Ini lantaran India terus membeli minyak Rusia dan menolak bergabung dalam pemungutan suara kecaman untuk Moskow di PBB.
“Quad adalah, dengan kemungkinan pengecualian India yang agak goyah dalam beberapa hal ini, tetapi Jepang sangat kuat – begitu juga Australia – dalam hal menghadapi agresi Putin," ujar Putin.
Penyulingan minyak India dilaporkan terus membeli minyak Rusia dengan potongan harga, bahkan ketika Barat berusaha mengisolasi Moskow.
New Delhi, yang secara historis memiliki hubungan dekat dengan Moskow, menyerukan diakhirinya kekerasan di Ukraina tetapi berhenti mengutuk invasi Rusia, abstain dalam tiga suara di PBB.***
