Putin Sibuk Hadapi Kudeta saat Para Jenderal Top Tak Puas dengan Invasi Rusia ke Ukraina

- 14 Maret 2022, 11:54 WIB
Putin Sibuk Hadapi Kudeta saat Para Jendral Top Tak Puas dengan Invasi Rusia ke Ukraina
Putin Sibuk Hadapi Kudeta saat Para Jendral Top Tak Puas dengan Invasi Rusia ke Ukraina /Reuters

ISU BOGOR - Vladimir Putin dikabarkan tengah sibuk menghadapi kudeta menyusul penghinaan yang dialami Rusia di Ukraina. Hal tersebut disampaikan seorang jurnalis investigasi dengan sumber-sumber kunci di dalam dinas rahasia Rusia.

Andrei Soldatov, seorang jurnalis investigasi Rusia terkemuka yang memiliki banyak sumber di dinas rahasia Rusia mengungkap konflik internal di pemerintahan Kremlin.

Menurut Soldatov, segala kemungkinan bisa terjadi terhadap Putin diantaranya serangan kudeta dari para jenderal senior di Rusia yang merasa tak puas dengan invasi Rusia ke Ukraina.

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina: Serangan Rudal Putin Menyeret Invasi ke Perbatasan NATO

Kepada Channel 4 News, Soldatov menegaskan bahwa segala sesuatu menjadi mungkin terjadi setelah invasi. Diantaraya adalah kudeta, namun demikian, Putin cepat menangkalnya.

Menurutnya, Putin telah memberikan semacam sanksi terhadap para jenderal yang kritis dan menyalahkan, diantaranya dengan menempatkan kepala dinas luar negeri FSB di bawah tahanan rumah.

Bahkan, Presiden Putin tampaknya menyalahkan FSB, penerus KGB pasca-Soviet, karena memberinya proyeksi palsu tentang bagaimana perang di Ukraina akan berlangsung.

Baca Juga: Putri Vladimir Putin Diduga Alami Trauma karena Sang Ayah, Ini Kata Pakar

Dinas keamanan FSB rupanya telah memberi tahu Presiden Rusia bahwa Ukraina lemah dan akan mudah menyerah jika diserbu.

Ini mengikuti klaim dari Oleksiy Danilov, kepala dewan keamanan Ukraina, bahwa "sekitar delapan" komandan Rusia telah dipecat sejak awal konflik.

"Putin menjadi sangat tidak senang dengan intelijen militer yang datang dari Ukraina. Sepertinya Putin sadar bahwa tidak ada oposisi yang kredibel di Ukraina terhadap pemerintah Kiev. Dia tidak bisa mengandalkan siapa pun di Ukraina," kata Soldatov.

Baca Juga: Polandia Peringatkan Putin Soal NATO Siap Kerahkan Pasukan Penuh Lawan Rusia: Jika Dia Gunakan...

Wartawan investigasi itu mengatakan bahwa para pejabat militer di Ukraina terlalu takut untuk mengatakan yang sebenarnya kepada Presiden Putin.

"Dia percaya dia adalah politisi paling berpengetahuan di dunia. Dia suka menyombongkan pengetahuannya tentang geopolitik. Jadi sulit untuk mengatakan sesuatu yang tidak ingin dia dengar," kata dia.

Maka dari itu, kata dia, Rusia tidak memiliki siapa pun di lapangan di Ukraina yang bertanggung jawab, jenderal mana pun.

Baca Juga: Purnawirawan Inggris Sarankan NATO untuk Membunuh Putin: Meskipun Itu Tidak...

"Kami (Rusia) hanya memiliki orang-orang di Moskow yang berbicara tentang bagaimana perang harus dilakukan. Seluruh rantai komando menjadi sangat aneh," ungkapnya.

Saat ditanya apakah para jenderal senior yang frustrasi di garis depan di Ukraina dapat bergabung dengan perwira "tidak puas" dalam dinas mata-mata FSB untuk berbalik melawan Presiden Putin dan "mengusirnya".

"Semuanya menjadi mungkin sekarang. Putin sangat menyadari risiko keamanan pribadinya," ungkapnya.

Dia menambahkan bahwa Presiden Putin sudah mengambil tindakan pencegahan dan bersiap untuk kudeta potensial atau ancaman terhadap hidupnya.

Pernyataan itu menggemakan komentar yang dibuat oleh menteri luar negeri pertama Rusia pasca-Soviet Andrei Kozyrev, yang mengatakan kepada The Times minggu ini bahwa pemimpin Rusia itu mempertaruhkan kudeta Kremlin.

"Dengan Putin, saya sangat berharap akan ada perlawanan yang tumbuh dan ketidakpuasan yang tumbuh yang akan diselesaikan dengan satu atau lain cara," jelasnya.

Akhir pekan ini warga Rusia biasa turun ke jalan lagi untuk memprotes perang di Ukraina.

Protes meletus di lebih dari 37 kota di seluruh Rusia untuk akhir pekan ketiga berturut-turut saat kemarahan meningkat di dalam negeri terhadap perang dan pemimpinnya Presiden Vladimir Putin.

Sejak Rusia melancarkan invasi, lebih dari 14.200 orang telah ditangkap di Rusia karena ikut serta dalam protes anti-perang.***

 

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x