Menhan Inggris Ben Wallace Akui Telah Kirim Ribuan Senjata ke Ukraina: Kita Harus Bahu-membahu...

- 9 Maret 2022, 21:52 WIB
Ngeri! Menhan Inggris Ben Wallace Akui Telah Kirim Ribuan Senjata ke Ukraina: Kita Harus Bahu-membahu...
Ngeri! Menhan Inggris Ben Wallace Akui Telah Kirim Ribuan Senjata ke Ukraina: Kita Harus Bahu-membahu... /Reuters
ISU BOGOR - Menteri Pertahanan (Menhan) Inggris Ben Wallace secara resmi mengumukan bahwa negaranya mendukung penuh Ukraina dan telah memasok 3.615 senjata canggih.

Ben Wallace menyampaikan hal tersebut dihadapan anggota parlemen Inggris terkait rincian kerja sama dengan Ukraina dalam mengatasi invasi Rusia yakni dalam bentuk pasokan ribuan senjata.

Dilansir dari Express UK, Rabu 9 Maret 2022 untuk pertama kalinya, Ben Wallace mengatakan secara terang-terangan Inggris sekarang telah memasok 3.615 senjata anti-tank ke Ukraina.

Baca Juga: Putin Diejek Menhan Inggris karena Tujuan Perang Rusia Ukraina Gagal, Ben Wallace: Hanya Satu yang Tercapai...

Selain itu, kata Ben Wallace, Inggris juga akan memasok pengiriman kecil rudal anti-tank Javelin dan sedang melihat pengiriman Starstreak berkecepatan tinggi (rudal anti-udara portabel berawak).

Sambil memuji perlawanan yang ditunjukkan oleh Ukraina, menteri dengan serius memperingatkan bahwa serangan di kota-kota seperti Kiev kemungkinan akan menjadi lebih buruk di hari-hari mendatang.

"Kampanye militer Putin akan menjadi lebih brutal dan tidak pandang bulu (jika tidak segera diatasi)," kata Ben Wallace.

Baca Juga: Kecam Perang Rusia Ukraina, Jokowi Lagi-lagi Dapat Tanggapan Menohok dari Aktivis Ini: Pak...

Apalagi, kata Ben Wallace, 1.000 orang Ukraina telah tewas dalam perjuangan untuk masa depan negara itu.

"Kita harus mengambil kekuatan dari orang-orang di seluruh Eropa yang berdiri bahu-membahu untuk melindungi nilai-nilai kita, kebebasan kita, toleransi kita, demokrasi kita dan kebebasan pers kita," tambah Wallace dengan nada menantang.

Tak hanya itu, Ben Wallace juga menyatakan bahwa pasokan ribuan senjata itu telah disampaikan kepada parlemen Inggris.

Baca Juga: Presiden Ukraina Zelensky Sebut Putin Bakal Serang NATO karena Kesal AS Larang Minyak Rusia

"Pada 17 Januari, saya mengumumkan kepada DPR niat Pemerintah untuk memasok bantuan militer kepada angkatan bersenjata Ukraina.

“Pasokan awal adalah 2.000 senjata anti-tank ringan baru, senjata yang lebih kecil dan amunisi.

"Menanggapi tindakan agresi lebih lanjut oleh Rusia, kami sekarang telah meningkatkan pasokan itu.

Baca Juga: Pengungsi Ukraina Menderita Kedinginan dan Pasukan Rusia Terjebak di Salju dengan Suhu Minus 20 Derajat Celciu

"Saya dapat memperbarui DPR pada hari ini kami akan mengirimkan 3.615 NLAW (rudal anti-tank) dan akan terus mengirimkan lebih banyak lagi.

“Kami akan segera memulai pengiriman rudal anti-tank Javelin dalam jumlah kecil juga," ungkapnya.

Sementara itu, saat Inggris terus memimpin dalam mempersenjatai Ukraina yang berperang di garis depan melawan.

Timbul kekhawatiran di pemerintah Inggris terkait bayaknya pasukan Inggris yang ingin secara pribadi melakukan perjalanan ke Eropa Timur untuk membantu mempertahankan Ukraina dari gencarnya serangan Rusia.

Itu terjadi setelah dua minggu lalu Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengatakan dia akan mendukung warganya yang ikut berperang melawan Rusia di Ukraina.

Namun, terlepas dari komentarnya, tentara Inggris akan melanggar hukum jika mereka pergi ke Ukraina untuk berperang.

Seorang pemain berusia 19 tahun di Queen's Guard diperkirakan telah meninggalkan jabatannya untuk bertarung di Eropa Timur.

Tiga tentara lainnya juga AWOL dengan kekhawatiran mereka akan berperang untuk Ukraina. Kemenhan saat ini berusaha keras untuk mencoba dan menemukan orang-orang yang siap berangkat ke Kiev itu.

Berbicara pagi ini di ITV, Sekretaris Transportasi Grant Shapps memperingatkan warga Inggris yang ingin melakukan perjalanan ke garis depan, mereka akan menciptakan "situasi berbahaya".

"Anda tidak bisa pergi dan bertarung jika Anda berada di Angkatan Darat Inggris, Anda tidak bisa hanya bangun dan pergi dan bertarung.

"Tentu saja itu perilaku yang tidak pantas dan Anda akan mengharapkan tentara memiliki beberapa aturan yang sangat, sangat ketat, seperti yang mereka lakukan," kata dia kepada ITV Good Morning Britain.

Ditanya apa yang mungkin dilakukan Rusia jika seorang tentara Inggris ditangkap atau dibunuh maka akan diperlakukan secara berbeda.

"Ada perbedaan besar antara Inggris mengirim tentaranya dan beberapa orang yang melanggar hukum kami dan akan melakukannya. Tapi, jelas, ini adalah situasi yang berbahaya.

"Dan jelas, kami ingin memastikan bahwa bantuan yang kami berikan dilakukan secara resmi - seperti rudal anti-tank yang kami berikan sebelum dan selama konflik ini, dan seperti 22.000 orang Ukraina yang telah kami latih," katanya.***

 

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah