Taliban Bersedia Kerjasama dengan Semua Negara Termasuk AS, Suhail Shaheen: Kecuali Israel

- 9 September 2021, 15:55 WIB
Taliban Bersedia Kerjasama dengan Semua Negara Termasuk AS, Suhail Shaheen: Kecuali Israel
Taliban Bersedia Kerjasama dengan Semua Negara Termasuk AS, Suhail Shaheen: Kecuali Israel /REUTERS/Tatyana Makeyeva  

ISU BOGOR - Taliban menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dengan semua negara termasuk Amerika Serikat (AS), tetapi ada satu negara yang dikesampingkan untuk diajak kerjasama yakni Israel.

Pernyataan pihak Taliban itu disampaikan setelah mengumumkan pemerintah sementara Afghanistan pada Kamis 9 September 2021.

Taliban mengatakan mereka sekarang siap untuk kerjasama internasional dengan negara manapun termasuk Amerika Serikat, tetapi organisasi tersebut menentang keras kerjasama apapun dengan negara Yahudi Israel.

Baca Juga: Kepala Pemerintahan Afghanistan yang Baru Sudah Ditunjuk Oleh Kelompok Taliban Beserta Wakilnya

Juru bicara Taliban, Suhail Shaheen, mengatakan kepada kantor berita milik negara Rusia, Sputnik, pada hari Selasa bahwa AS akan tetap diterima untuk membantu merekonstruksi Afghanistan.

"Dalam babak baru, jika Amerika ingin memiliki hubungan dengan kami, yang dapat menjadi kepentingan kedua negara dan rakyat, dan jika mereka ingin berpartisipasi dalam rekonstruksi Afghanistan, mereka dipersilakan," kata Suhail Shaheen.

Lebih lanjut, Suhail Shaheen menggarisbawahi penolakan murni dan sederhana untuk bekerja dengan satu negara pada khususnya yaitu Israel.

Baca Juga: Taliban Pastikan Lembah Panjshir Telah Ditaklukan, Mujahid: Sejumlah Orang Tewas dan Sisanya Melarikan Diri

"Tentu saja, kami tidak akan memiliki hubungan dengan Israel. Kami ingin memiliki hubungan dengan negara lain, Israel tidak termasuk di antara negara-negara ini," tegasnya.

Seperti diketahui Taliban adalah sebuah kelompok fundamentalis Islam dan dianggap memiliki sejarah mendukung al-Qaeda, yang secara rutin membuat ancaman terhadap Israel dan menggunakan retorika anti-Israel dalam propagandanya.

Bulan lalu, juru bicara gerakan tersebut, yang terlibat dalam wawancara dalam bahasa Inggris dengan berbagai media di seluruh dunia, memberikan satu kepada penyiar publik Kan Israel.

Baca Juga: Bantah Klaim Taliban Kuasa Penuh Afghanistan, Pemberontak: Perlawanan Kami di Lembah Pandjshir Berlanjut

Hanya beberapa jam setelah ditayangkan, juru bicara Taliban mentweet bahwa dia telah 'ditipu' untuk memberikannya.

"Beberapa jurnalis mungkin menyamar, tetapi saya belum melakukan wawancara dengan siapa pun yang memperkenalkan dirinya sebagai dari media Israel," tulisnya.

Sebelum Taliban mendeklarasikan diri sebagai pemerintah baru Afghanistan, Perdana Menteri Israel memperingatkan Presiden Joe Biden tentang risiko yang harus dihadapi negaranya jika pasukan AS meninggalkan Afghanistan.

Baca Juga: Militan Taliban Dituduh Membunuh Ibu Hamil Secara Brutal Dihadapan Anak-anak

“Kami hidup di lingkungan terberat di dunia,” kata Bennett, menurut transkrip pertemuan.

“Kami memiliki ISIS di perbatasan selatan kami [di Sinai], Hizbullah di perbatasan utara kami, Jihad Islam, Hamas dan milisi Iran yang mengelilingi kami. Dan mereka semua ingin memusnahkan negara Yahudi.”

Sementara itu, Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki menyebutkan bahwa negara itu tidak berada di halaman yang sama dengan kepemimpinan baru Taliban sejauh ini.

"Ini adalah kabinet sementara," kata Jen Psaki kepada wartawan, Rabu 8 September 2021.

"Tidak seorang pun dalam pemerintahan ini, baik presiden maupun siapa pun di tim keamanan nasional, akan menyarankan bahwa Taliban dihormati dan dihargai sebagai anggota komunitas global."

Jika Amerika ingin memulai perjanjian kerja sama internasional dengan Taliban, negara itu harus mulai bekerja dengan anggota kabinet pelaksana yang pernah menjadi tahanan penjara militer AS di Teluk Guantanamo.

Kebetulan, menteri dalam negeri, Sirajuddin Haqqani, masih dicari oleh Amerika Serikat atas tuduhan terorisme dan membawa hadiah $ 10 juta.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x