Militan Taliban Dituduh Membunuh Ibu Hamil Secara Brutal Dihadapan Anak-anak

- 6 September 2021, 10:41 WIB
Militan Taliban Dituduh Membunuh Ibu Hamil Secara Brutal Dihadapan Anak-anak
Militan Taliban Dituduh Membunuh Ibu Hamil Secara Brutal Dihadapan Anak-anak /REUTERS

ISU BOGOR - Militan Taliban dilaporkan telah mengeksekusi Banu Negar, seorang ibu hamil dengan kejam di depan keluarganya di Ghor, Barat Hindu Kush, Afghanistan Tengah.

Menurut keluarganya, Banu Negar adalah seorang ibu yang juga mantan perwira polisi, memiliki seorang bayi laki-laki dan sedang hamil enam bulan.

Wartawan Afghanistan Bilal Sarwary melaporkan bahwa wanita itu dibunuh pada pukul 10 malam.

Baca Juga: Pasukan SAS Tipu Taliban Dengan Menyamar Sebagai Wanita Saleh Agar Bisa Kabur dari Kabul

“'Negar, seorang petugas polisi, ditembak mati di depan anak-anaknya dan suaminya tadi malam jam 10 malam di provinsi Ghor," kata Bilal dalam kicauan twitternya.

“Negar sedang hamil enam bulan, dia ditembak mati oleh Taliban, kata anggota keluarganya.”

Meski demikian, kepada BBC Taliban membantahnya dan mengatakan mereka tidak terlibat dalam insiden itu dan sedang menyelidiki kematian tersebut.

Baca Juga: Pemberontak Afghanistan Bersikukuh Melawan Taliban: Kami Tidak Akan Menyerah

"Kami mengetahui insiden itu dan saya memastikan bahwa Taliban tidak membunuhnya, penyelidikan kami sedang berlangsung," kata Juru Bicara Taliban Zabiullah Mujahid.

Gambar-gambar insiden itu mulai beredar di media sosial tak lama setelah di tengah laporan bahwa pemberontak telah melakukan eksekusi ketika mereka mencari mantan anggota pasukan keamanan Afghanistan atau sekutu Barat.

Perempuan yang bekerja di sektor hukum, serta jurnalis dan penerjemah juga dipandang sebagai target. Sekitar 250 wanita bekerja sebagai hakim di negara itu sebelum pemberontakan mengambil alih.

Baca Juga: Taliban Deklarasikan China Sebagai Sekutu Terdekat

Sementara beberapa dievakuasi dari negara itu, banyak yang tetap berada di Afghanistan dan takut akan nyawa mereka.

Militer AS menyelesaikan penarikannya pada 31 Agustus, meninggalkan Taliban yang mengendalikan negara itu.

Pasukan Inggris terakhir meninggalkan bandara Kabul pada 28 Agustus, mengakhiri keterlibatan militer selama dua dekade.

Baca Juga: Taliban Segera Kukuhkan Kabinet Pemerintahan di Afghanistan Usai Dua Minggu Lebih Berkuasa

Sejak 14 Agustus, lebih dari 15.000 orang telah dievakuasi oleh pasukan Inggris.

Menurut Downing Street, 2.000 pengungsi adalah anak-anak, dengan yang termuda baru berusia satu hari.

Sekitar 5.000 warga negara Inggris telah dievakuasi dari Kabul bersama dengan 8.000 warga Afghanistan yang sebelumnya dipekerjakan oleh Inggris dan keluarga mereka.

Mereka yang dianggap berisiko dari Taliban juga dievakuasi.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x