AS Tarik Pasukan, China Segera Garap Cadangan Tambang di Afghanistan Senilai 3 Triliun Dollar

- 25 Agustus 2021, 21:07 WIB
AS Tarik Pasukan, China Segera Garap Cadangan Tambang di Afghanistan Senilai 3 Triliun Dollar
AS Tarik Pasukan, China Segera Garap Cadangan Tambang di Afghanistan Senilai 3 Triliun Dollar /Instagram/@joebiden

“Sederhananya, jika Boris Johnson melarang mobil bensin dan diesel baru pada tahun 2030 – dan itu adalah kebijakan yang diumumkan oleh Pemerintah Inggris – maka mobil listrik baru akan membutuhkan lithium dan 'elemen tanah jarang' lainnya untuk baterainya atau kita semua tidak akan kemana-mana,” kata laporan Facts4EU.

Perkiraan nilai total sumber daya bervariasi, Pada tahun 2010 Pemerintah AS menempatkannya lebih dari $ 1 triliun, tetapi perkiraan lain jauh lebih tinggi, berkisar hingga $ 3 triliun.

Baca Juga: Afghanistan Memanas, Rocky Gerung: Kita Mesti Bersiap Perubahan Geopolitik China Selatan

Penelitian USGS telah menyimpulkan Afghanistan mungkin memiliki 60 juta metrik ton tembaga - senilai $540 miliar dengan harga saat ini.

Mereka juga memperkirakan 2,2 miliar ton bijih besi, dan – yang terpenting – 1,4 juta ton unsur tanah jarang (LTJ) seperti litium, lantanum, serium, neodymium, aluminium, emas, perak, seng, dan merkuri.

Departemen Pertahanan AS mencatat bahwa hanya satu provinsi Afghanistan yang menunjukkan potensi deposit lithium sebesar Bolivia, rumah bagi cadangan lithium terbesar yang diketahui di dunia.

Baca Juga: Nihil Kasus Covid-19 Lokal Baru, Pertama Kali Sejak Juli Saham China Alami Kenaikan

Sebuah laporan yang diterbitkan oleh USGS pada tahun 2011 menyatakan: “Kami memperkirakan bahwa setidaknya 1 juta metrik ton elemen tanah jarang ringan (LREE) ada di dalam karbonatit Khanneshin, Provinsi Helmand, Afghanistan.

“Evaluasi sumber daya terbaru ini sangat sesuai dengan perkiraan USGS sebelumnya tentang sumber daya yang belum ditemukan di Afghanistan selatan (Peters and others, 2007), dan ini memverifikasi karya ilmuwan Soviet yang tidak dipublikasikan pada 1970-an (Cheremitsyn dan Yeremenko, 1976; Chmyrev, 1976; Yeremenko, 1975).

Evans mengatakan kepada Express.co.uk mengaku tidak ada keraguan dari penelitian Facts4EU.Org untuk laporan ini bahwa menambang logam esensial ini di Afghanistan tidak akan mudah.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x