Inggris Tunda Vaksinasi COVID-19 Bagi Anak di Tengah Kekhawatiran Risiko Terhadap Kesehatan Jantung

- 19 Juli 2021, 23:20 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19 bagi anak
Ilustrasi Vaksin Covid-19 bagi anak //Pixabay/Geralt

Buktinya sebagian besar gangguan saat ini adalah disebabkan oleh kebijakan isolasi daripada virus itu sendiri.

Menteri Kesehatan Sajid Javid mengatakan saran hari ini dari JCVI independen berarti orang muda yang lebih rentan dengan risiko terbesar dari virus ini sekarang dapat mengambil manfaat dari vaksin Covid-19.

"Saya telah menerima rekomendasi ahli mereka dan saya telah meminta NHS untuk mempersiapkan diri. untuk memvaksinasi mereka yang memenuhi syarat sesegera mungkin."

Vaksin Pfizer adalah satu-satunya vaksin yang telah diizinkan untuk anak-anak berusia 12 tahun ke atas di Inggris.

Ini mengikuti uji klinis AS pada sekitar 1.000 anak berusia 12 hingga 15 tahun yang menemukan efek samping umumnya berumur pendek dan ringan hingga sedang.

Saran baru ini berarti hanya anak-anak yang dinilai berisiko tinggi terkena Covid-19 yang serius yang harus ditawari vaksin Pfizer. Itu termasuk anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun dengan disabilitas saraf yang parah, Down Syndrome, imunosupresi, dan ketidakmampuan belajar multipel atau parah.

JCVI juga merekomendasikan agar anak-anak dan remaja berusia 12 hingga 17 tahun yang tinggal dengan orang yang mengalami imunosupresi harus ditawari vaksin, yang dikatakan akan melindungi anggota rumah tangga yang berisiko lebih tinggi terkena penyakit serius dari Covid.

Para ahli mengatakan itu mungkin juga melindungi kesehatan mental anak-anak seperti itu, yang tinggal dengan orang tua atau kakek-nenek yang rentan.

Anak-anak berusia tujuh belas tahun yang berada dalam waktu tiga bulan dari ulang tahun ke-18 mereka juga dapat ditawari tusukan.

Di bawah saran yang ada, orang muda berusia 16 hingga 17 tahun dengan kondisi kesehatan mendasar yang menempatkan mereka pada risiko lebih tinggi terhadap Covid yang serius seharusnya sudah ditawarkan vaksinasi.***

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: The Telegraph


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x