Negara-negara dari Israel hingga AS yang sebagian besar mengandalkan vaksin mRNA dari Pfizer Inc. dan mitra Jermannya BioNTech, serta Moderna Inc., telah mengalami penurunan jumlah infeksi yang nyata.
Mereka yang menggunakan sebagian besar suntikan tidak aktif dari Sinovac dan Sinopharm China belum mengalami banyak penurunan dalam jumlah kasus, meskipun penggunaan kedua jenis telah secara signifikan mencegah Covid dan kematian yang lebih parah.
Baca Juga: Studi Baru: Menemukan Varian Lambda Covid-19 Lebih Mematikan dan Kebal Terhadap Vaksin
Efektivitas yang lebih rendah dari vaksin yang tidak aktif telah mendorong negara-negara dari Thailand hingga Uni Emirat Arab untuk menawarkan suntikan booster lain kepada orang-orang yang sudah divaksinasi penuh karena varian delta yang lebih menular memicu kebangkitan infeksi.
Studi di Hong Kong juga menyarankan bahwa penelitian di masa depan dapat melihat bagaimana suntikan booster dapat menopang tingkat antibodi dan perlindungan di antara orang yang divaksinasi dengan suntikan yang tidak aktif.***