ISU BOGOR - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Manparekraf) Sandiaga Uno mengungkap bahwa sampai saat ini masih ada pemahaman yang tidak utuh terkait wisata halal di Indonesia.
"Wisata halal dalam terminologi pariwisata global disebut sebagai 'Moslem Friendly Tourism' atau wisata ramah muslim," kata Sandi seperti dikutip Isu Bogor dari Instagram @sandiuno, Senin 5 Juli 2021.
Lebih lanjut ia mengatakan, bukan mensyariahkan tempat wisata, melainkan peningkatan dan perluasan layanan.
Baca Juga: Rachmawati Soekarnoputri Meninggal, Sandiaga Uno: Kami Tidak Akan Pernah Lupa Semangat Juangmu
Sandi pun mengutip data dari State of The Global Islamic Economy Report tahun 2019, berdasarkan data tersebut jumlah pengeluaran wisatawan muslim di dunia mencapai 12 persen dari total pengeluaran wisatawan global. D
"Dari USD 1,66 triliun belanja wisatawan global, USD 200,3 miliar merupakan pengeluaran untuk memenuhi keperluan atau kebutuhan wisatawan muslim," terangnya.
Mantan Cawapres itu menyebut ada 5 top negara “Muslim Traveler” dengan pengeluaran terbesar, di antaranya Saudi Arabia, UAE, Qatar, Kuwait, dan Indonesia.
Baca Juga: Reshuffle? Nama AHY dan Sandi Gantikan Menteri Millenial Era Sekarang
Sandi menambahkan, besarnya potensi Indonesia untuk mengembangkan pariwisata halal, bukan hanya untuk menarik minat wisatawan muslim dari negara-negara lain, tetapi juga menggiatkan wisatawan muslim di Indonesia agar berwisata di Indonesia, menggerakkan ekonomi di dalam negeri dan membuka lapangan kerja.