Network
ISU BOGOR – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kembali mendapat kritik, usai diberi gelar The King of Lip Service oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI). Jokowi disebut Juara Umum Lomba Ketidaksesuaian Omongan dengan Kenyataan.
Aliansi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan ucapan selamat kepada Jokowi, sebagai juara umum lomba ‘Ketidaksesuaian Omongan dengan Kenyataan.’
Hal ini terbukti pada unggahan twitter @UGMBergerak pada Minggu, 27 Juni 2021. Mereka mengunggah poster bergambar Jokowi yang diberi tulisan ‘Juara Umum Lomba Ketidaksesuaian Omongan dengan Kenyataan.’
Baca Juga: 7 Korban Meninggal Tenggelamnya KMP Yunicee Sudah Teridentifikasi, Ini Daftarnya
Dalam unggahan tersebut, Aliansi mahasiswa UGM juga turut mengunggah poster Jokowi yang mendapat gelar The King of Lip Service.
“Selamat kepada presiden Republik Indonesia @jokowi atas pencapaian dan prestasinya sehingga dapat meraih dua gelar terbaik yang diberikan oleh kami, mahasiswa, Indonesia Maju!” Tulis caption twitter tersebut.
Unggahan itu merupakan salah satu bentuk penentangan terhadap pembungkaman kebebasan akademik yang terjadi di dalam kampus.
Baca Juga: UPDATE Terbaru Pencarian Korban KMP Yunicee: Laporan Kehilangan Bertambah 7 Orang
Hingga saat ini, 1 Juni 2021, unggahan akun twitter itu telah di-retweet sebanyak 1.471 kali serta mendapat banyak komentar dari para pengguna media sosial twitter.
Sebelumnya, Jokowi telah menanggapi kritik yang disampaikan oleh BEM UI. Video tanggapan Jokowi tersebut diunggah melalui akun Instagram @sekretariat.kabinet.
“Itu kan sudah sejak lama ya, dulu ada yang bilang ini klemar-klemer, ada yang bilang juga saya itu plonga-plongo.
Baca Juga: Ramalan Mbak You Ini Dikaitan Dengan Viralnya Amel Mirip Nike Ardilla
"Kemudian ganti lagi ada yang bilang saya ini otoriter, kemudian ada juga yang ngomong saya ini bebek lumpuh, dan baru-baru ini ada yang ngomong saya ini bapak bipang dan terakhir ada yang menyampaikan mengenai The King of Lip Service,” kata Jokowi saat diwawancarai wartawan.
Jokowi juga menyampaikan bahwa hal itu merupakan bentuk ekspresi mahasiswa karena, ini merupakan negara demokrasi. Menyampaikan kritik itu diperbolehkan, tetapi harus dengan tata krama dan sopan santun.***
