PM Israel Naftali Bennett Isyaratkan Terlibat Dalam Serangan Baru-baru Ini Terhadap Situs Nuklir Iran

- 25 Juni 2021, 11:18 WIB
PM Israel Naftali Bennett Isyaratkan Terlibat Dalam Serangan Baru-baru Ini Terhadap Situs Nuklir Iran
PM Israel Naftali Bennett Isyaratkan Terlibat Dalam Serangan Baru-baru Ini Terhadap Situs Nuklir Iran /Reuters/Pool

Gantz juga dilaporkan menyatakan bahwa Israel bekerja sama dengan AS dalam masalah nuklir Iran, sementara berhak untuk mengambil tindakan terhadap Teheran.

“Kami berhubungan dengan sekutu Amerika kami untuk memastikan keamanan Israel. Jika diperlukan, kami akan bertindak seperti yang selalu kami lakukan. Kami akan menghapus dan mencegah ancaman apa pun, dengan siasat, dengan inisiatif dan — tentu saja — dengan profesional dan tanggung jawab diplomatik," kata menteri pertahanan.

Menurut laporan Kamis New York Times, serangan itu terjadi di TESA, Perusahaan Teknologi Centrifuge Iran, di barat laut ibu kota negara itu, yang dituduh mengganti sentrifugal yang rusak di situs pengayaan uranium Natanz menyusul serangan baru-baru ini serta memproduksi lebih banyak sentrifugal. sentrifugal modern yang dapat memperkaya uranium lebih cepat.

Outlet tersebut mencatat, mengutip sumber Iran yang dirahasiakan, bahwa drone yang digunakan adalah quadcopter kecil, kemungkinan besar diluncurkan dari tanah tidak jauh dari fasilitas tersebut. Tingkat atau bahkan adanya kerusakan saat ini tidak diketahui.

Pabrik Natanz rusak akibat "sabotase" yang tidak diketahui asalnya pada April tahun ini, hanya beberapa hari setelah Iran meluncurkan sentrifugal dan peralatan pengayaan uranium terbarunya. Insiden itu disalahkan pada Israel, yang tidak secara resmi menyangkal atau mengkonfirmasi kemungkinan keterlibatannya.

Namun, Yossi Cohen, mantan kepala dinas mata-mata Mossad, dengan tegas mengisyaratkan bahwa Israel berada di balik serangan itu dalam sebuah wawancara awal Juni lalu.

"Kami tidak akan membiarkan Anda mendapatkan senjata nuklir. Apa yang tidak Anda mengerti?" kata dia.

Republik Islam melanjutkan proses pengayaan uranium setelah penarikan AS dari kesepakatan, berhasil mencapai tingkat pengayaan 60% pada bulan Juni, dengan data resmi terbaru menyatakan bahwa negara tersebut sekarang memiliki 6,5 kilogram uranium yang telah dimurnikan hingga kemurnian 60%. . Setidaknya 90% pengayaan diperlukan untuk uranium tingkat senjata.

Parlemen Iran memberlakukan tindakan pada bulan Desember yang mengharuskan pemerintah untuk mulai memproses uranium hingga setidaknya 20% kualitas fisil, mengingat sanksi ekonomi AS belum dicabut.***

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Sputnik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x