Studi Terbaru: Anak dan Dewasa Penderita Covid-19 Ringan Bakal Mengalami Gejala Persistensi Selama 6 Bulan

- 24 Juni 2021, 20:15 WIB
Ilustrasi gejala Covid-19 Jangka Panjang
Ilustrasi gejala Covid-19 Jangka Panjang /Freepik/Freepic.diller

Studi ini menemukan bahwa 61 persen dari semua pasien Covid-19 yang diteliti memiliki gejala enam bulan setelah awalnya tertular SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19, dan 55 persen dari 247 pasien yang diisolasi di rumah mengalami penyakit jangka panjang. gejala.

Para peneliti mencatat gejala-gejala ini "terkait secara independen" dengan tingkat keparahan penyakit awal, kondisi yang sudah ada sebelumnya dan peningkatan antibodi pemulihan.

Menurut penelitian tersebut, 52 persen pasien berusia antara 16 dan 30 tahun yang menderita infeksi COVID-19 ringan mengeluhkan gejala yang berkepanjangan termasuk kehilangan penciuman dan/atau pengecapan (28 persen), kelelahan (21 persen), dispnea atau lebih dikenal sebagai sesak napas dan dada sesak, (13 persen), gangguan konsentrasi (13 persen), dan kehilangan memori (11 persen).

Para peneliti melaporkan bahwa pasien berusia 15 atau lebih muda tidak memiliki gejala yang menetap enam bulan setelah infeksi.

Menurut penelitian, 51 persen peserta adalah wanita dan 44 persen memiliki satu atau lebih penyakit penyerta, yang paling sering adalah penyakit paru-paru kronis dan asma.

Studi tersebut mencatat bahwa usia pasien yang dirawat di rumah sakit lebih tua daripada mereka yang diisolasi di rumah. Selain itu, kelompok ini memiliki indeks massa tubuh yang lebih tinggi dan penyakit penyerta lainnya seperti penyakit jantung kronis, hipertensi, dan diabetes.

Sementara gangguan fungsi paru-paru akibat COVID-19 telah didokumentasikan dengan baik, profesor dan penulis studi Bjorn Blomberg mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menilai lebih lanjut dampak jangka panjang penyakit pada organ lain.

Dia mencatat dalam rilis bahwa temuan penelitian juga menyoroti pentingnya tindakan pengendalian infeksi pada kelompok usia yang lebih muda.

"Gejala kognitif dari gangguan memori dan kesulitan konsentrasi sangat mengkhawatirkan bagi kaum muda di sekolah atau universitas dan menyoroti pentingnya vaksinasi untuk mencegah implikasi kesehatan jangka panjang dari COVID-19," kata Blomberg.***

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: CTV News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x