ISU BOGOR - Presiden terpilih Iran Ebrahim Raisi telah meminta Amerika Serikat (AS) untuk mencabut sanksi terhadap negaranya.
Ebrahim Raisi muncul di hadapan wartawan pada hari Senin untuk pertama kalinya sejak memenangkan pemilihan presiden hari Jumat.
Dengan kemenangan Ebrahim Raisi berarti kelompok garis keras konservatif akan berkuasa di Iran untuk pertama kalinya dalam delapan tahun.
Baca Juga: Israel Berupaya Serang Situs Nuklir Iran Sebagai Peringatan kepada Ebrahim Raisi
Raisi merujuk pada negosiasi dengan AS yang bertujuan menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015.
Dia mengatakan AS yang melanggar kesepakatan itu, dan bahwa Washington harus mencabut semua sanksi terhadap Iran.
Raisi mengesampingkan kemungkinan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden atau mengadakan negosiasi mengenai program rudal balistik Iran.
Baca Juga: Dunia Bereaksi Atas Kemenangan Presiden Garis Keras Iran Ebrahim Raisi
Dia mengatakan kebijakan luar negeri Iran tidak akan terbatas pada kesepakatan nuklir dan bahwa negaranya bersedia untuk meningkatkan hubungan dengan negara lain.
Raisi juga ditanya tentang dugaan keterlibatannya di masa lalu dalam tindakan keras terhadap protes anti-pemerintah.
Dia membela diri, mengatakan dia telah melindungi hak asasi manusia di setiap posisi yang dia pegang.
Baca Juga: Ebrahim Raisi Bersiap untuk Kemenangan Besar dalam Pemilihan Presiden Iran
Raisi dijadwalkan untuk mengambil alih sebagai presiden dari petahana, Hassan Rouhani, pada Agustus.
Presiden terpilih akan menghadapi tantangan menghadapi sanksi AS, yang telah melumpuhkan perekonomian negara.***