Israel Akan Kirim Vaksin Covid-19 Hampir Kadaluarsa ke Palestina, Kelompok HAM Protes

- 18 Juni 2021, 21:28 WIB
Bulan Sabit Merah Turki mengirimkan 10 truk bantuan kemanusiaan ke Gaza bersama Bulan Sabit Merah Mesir. Paket makanan yang disiapkan di ibu kota Kairo akan dikirim ke Gaza melalui Gerbang Perbatasan Rafah.
Bulan Sabit Merah Turki mengirimkan 10 truk bantuan kemanusiaan ke Gaza bersama Bulan Sabit Merah Mesir. Paket makanan yang disiapkan di ibu kota Kairo akan dikirim ke Gaza melalui Gerbang Perbatasan Rafah. /Ahmed Al Sayed - Anadolu Agency

ISU BOGOR - Israel dikabarkan akan mengirim setidaknya 1 juta dosis vaksin COVID-19 yang hampir kedaluwarsa ke Otoritas Palestina (PA).

Dikutip IsuBogor.com dari Reuters, Para pejabat setempat pada Jumat, 18 Juni 2021 mengatakan pengiriman vaksin Covid-19 hampir kalaluarsa itu atas kesepakatan Isreael dan pihak Palestina untuk timbal balik saling kirim hingga akhir tahun.

Telah diumumkan oleh kantor Perdana Menteri Israel yang baru, Naftali Bennett, Palestina setuju untuk memberi Israel sejumlah dosis timbal balik yang akan dikirimkan akhir tahun 2021.

 

Baca Juga: Dubes Jepang Ingin Jalin Kerja Sama Dengan NU, Said Aqil: Sangat Berharga

 

Namun, Kelompok-kelompok hak asasi manusia di dalam negara Israel pun mengkritik langkah mengirimkan vaksin Covid-19 hampir kadaluarsa tersebut ke Palestina.

Padahal dalam peluncuran vaksin Covid-19, Isreal telah memimpin dunia karena begitu cepat.

Akan tetapi, Israel tidak berbuat lebih banyak untuk memastikan akses dosis vaksin Covid-19 yang tidak mengkhawatirkan untuk warga Palestina.

Yakni yang berada di Tepi Barat dan Gaza yang didudukinya selama ini, setelah begitu lama direbut dalam perang 1967.

 

Baca Juga: Kudeta Militer Myanmar Memasuki Perang Politik, Pembantaian 25 Warga Sipil Viral Dituduhkan ke Kelompok Etnis

 

Mengkritik kesepakatan pembagian dosis, Dokter untuk Hak Asasi Manusia Israel mengutaarakan kritiknya melalui media sosial Twitter.

"Sangat diragukan bahwa PA akan dapat menggunakan semua vaksin, karena mereka akan kedaluwarsa."

Dikabarkan, kesepakatan vaksin adalah salah satu langkah kebijakan awal terhadap Palestina oleh Bennett, yang dilantik pada hari Minggu, 13 Juni 2021 dan menggantikan pemimpin veteran Benjamin Netanyahu.

"Israel akan mentransfer ke Otoritas Palestina 1-1,4 juta dosis vaksin Pfizer," kata pernyataan bersama dari kantor Bennett dan kementerian kesehatan dan pertahanan.

 

Baca Juga: Korea Utara Mulai Kekurangan Pangan Akibat Penutupan Perbatasan Tiongkok yang Berkepanjangan

 

Dalam pernyataan bersama itu, dikatakan memang Dosis Pfizer-BioNTech yang dialokasikan untuk dikirim ke Palestina 'akan segera kedaluwarsa'.

Hanya disebutkan, pengiriman vaksin Covid-19 ke Palestina itu disetujui mengingat fakta bahwa stok vaksin Israel memenuhi kebutuhannya hari ini. Namun Pernyataan itu tidak memberikan tanggal kedaluwarsa yang tepat.

para pejabat Israel mengatakan 100.000 dosis awal telah dikirim pada hari Jumat, 18 Juni 2021.

Sebuah sumber di kementerian kesehatan PA mengkonfirmasi kesepakatan itu dan mengatakan Palestina berharap menerima pengiriman dosis Pfizer pada Agustus atau September.

 

Baca Juga: Luncurkan Serangan Udara Baru di Gaza, Militer Israel: Siap Dimulai Kembali Permusuhan

 

Pernyataan Israel mengatakan Israel akan menerima dosis timbal balik dari PA pada bulan September atau Oktober.

Sekitar 55% orang Israel yang memenuhi syarat telah divaksinasi sepenuhnya. Tingkat cakupan sebagian besar tidak berubah oleh perluasan kelayakan bulan ini yang memasukkan anak berusia 12 hingga 15 tahun.

Pejabat Palestina menyebut, sekitar 30% warga Palestina yang memenuhi syarat di Tepi Barat dan Gaza, rumah bagi 5,2 juta orang, telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.

 

Baca Juga: Luluh Lantah di Serang Israel, Pusat Pendidikan di Gaza Sulit Dibangun Kembali

 

Menurut jajak pendapat yang dirilis pada hari Selasa oleh Pusat Penelitian Kebijakan dan Survei Palestina, 40% orang Palestina bersedia untuk mengambil vaksin setelah tersedia. sementara 35% mengatakan mereka dan keluarga mereka tidak mau divaksinasi.

Selain Isreal, Palestina juga telah menerima dosis vaksin dari Rusia, Cina, Uni Emirat Arab dan inisiatif berbagi vaksin COVAX global.***

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x