ISU BOGOR - Oposisi Israel dikabarkan sepakat untuk menggulingkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu lantaran gagal memenangkan pertempuran di jalur Gaza, Palestina.
Kesepakatan yang dilaporkan dapat mengangkat mantan pemimpin pemukim sayap kanan Naftali Bennett sebagai perdana menteri.
Ketua Oposisi Israel Yair Lapid, yang memiliki waktu hingga Rabu akan membentuk koalisi setelah pemilu keempat yang tidak meyakinkan dalam dua tahun. Ia mendekati aliansi partai-partai sayap kanan, sentris dan kiri.
Baca Juga: Pasukan Pendudukan Israel Tahan 7 Warga Palestina di Tepi Barat
Partai-partai koalisi baru akan memiliki sedikit kesamaan selain dari rencana untuk mengakhiri Netanyahu yang telah berjalan selama 12 tahun, seorang pemimpin sayap kanan yang diadili atas tuduhan korupsi yang dia bantah.
Peluang keberhasilan Lapid terletak pada politisi sayap kanan Naftali Bennett, yang enam kursi dari partai Yamina di parlemen beranggotakan 120 orang cukup untuk memberinya status raja.
Bennett, 49, secara luas diharapkan untuk mengumumkan, mungkin pada hari Minggu, apakah dia akan bekerja sama dengan Lapid, yang partai sentrisnya Yesh Atid menempati posisi kedua setelah Likud sayap kanan Netanyahu dalam pemilihan terakhir dua bulan lalu.
Baca Juga: Pasukan Pendudukan Israel Kembali Serang Pengunjuk Rasa Palestina di Lingkungan Sheikh Jarrah
Bennett bertemu dengan legislator Yamina pada hari Minggu untuk membahas langkah selanjutnya.