Bashar Assad Menang Telak Dalam Pilpres Suriah, Iran dan Rusia Memuji: Langkah Besar Untuk Perdamaian

- 28 Mei 2021, 20:06 WIB
Bashar Assad Menang Telak Dalam Pilpres Suriah, Iran dan Rusia Memuji: Langkah Besar Untuk Perdamaian
Bashar Assad Menang Telak Dalam Pilpres Suriah, Iran dan Rusia Memuji: Langkah Besar Untuk Perdamaian /Youtube.com/ ABC News

"Kami memandang pemilu sebagai urusan kedaulatan Republik Arab Suriah dan langkah penting untuk memperkuat stabilitas internalnya," tambah kementerian luar negeri.

Sekutu utama pemerintah Suriah, Iran dan Rusia, memberi selamat kepada Presiden Bashar Assad Jumat atas kemenangan telaknya dalam pemilihan yang secara luas dianggap palsu.

Hasil resmi yang diumumkan Kamis malam memberi Assad lebih dari 95 persen suara dalam pemilihan Rabu yang diadakan di daerah-daerah yang dikuasai pemerintah, memperluas cengkeramannya pada kekuasaan untuk masa jabatan keempat.

Teheran menggambarkannya sebagai "langkah besar" untuk memulihkan perdamaian setelah satu dekade perang saudara.

"Republik Islam Iran mengucapkan selamat kepada Presiden Assad dan rakyat Suriah yang tangguh atas kemenangan menentukan mereka dalam pemilihan ini," kata kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan.

"Penyelenggaraan pemilu yang sukses dan jumlah pemilih yang besar oleh rakyat Suriah menandai langkah besar dalam membangun perdamaian."

Sekutu utama Assad lainnya, Rusia, juga memberi selamat kepadanya pada hari Jumat, memuji "kemenangan yang menentukan" sebagai "langkah penting untuk memperkuat ... stabilitas internal.

"Kami memandang pemilu sebagai urusan kedaulatan Republik Arab Suriah dan langkah penting untuk memperkuat stabilitas internalnya," tambah kementerian luar negeri.

Pemungutan suara kontroversial yang memperpanjang cengkeraman Assad pada kekuasaan adalah yang kedua sejak dimulainya konflik sipil selama satu dekade yang telah menewaskan lebih dari 388.000 orang, membuat jutaan orang mengungsi, dan menghancurkan infrastruktur negara.

Menjelang pemilu, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, dan Italia mengatakan pemungutan suara itu "tidak bebas dan tidak adil", dan oposisi yang terfragmentasi di Suriah menyebutnya sebagai "lelucon".

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Times of Israel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x