Pertemuan darurat OKI diselenggarakan oleh Arab Saudi, yang belum secara resmi menormalisasi hubungan dengan Israel tetapi diketahui memelihara hubungan klandestin.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal Bin Farhan Al-Saud meminta masyarakat internasional untuk mengambil "tindakan mendesak" untuk menghentikan operasi militer Israel.
Baca Juga: DK PBB 'Dikecam' karena Gagal dan Lambat Melindungi Warga Palestina dari Agresi Militer Israel
"Hentikan operasi militer dan hidupkan kembali pembicaraan damai yang bertujuan untuk mengamankan solusi dua negara. Melestarikan Yerusalem adalah tanggung jawab kita semua," katanya.
Palestina telah mengutuk kesepakatan itu sebagai tikaman di belakang dan "pengkhianatan". Kepemimpinan Palestina telah menunjukkan bahwa negara-negara normalisasi telah memberi penghargaan kepada Israel sementara itu melanjutkan pendudukannya di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, dan mempertahankan pengepungannya di Jalur Gaza.***