Dalam berita itu disebutkan pihak militer menunjukkan apa yang dikatakannya sebagai baju pelarian kapal selam yang ditemukan oleh tim pencari.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan Submarine Escape Suit itu biasanya disimpan di "kotak darurat".
Dia menyarankan bahwa seseorang mungkin telah mengeluarkan setelan Submarine Escap Suit dari kotak tetapi tidak berhasil memakainya.
Berita itu juga disebutkan sedikitnya 25 kapal Indonesia telah terlibat dalam pencarian KRI Nanggala 402. Kapal dari negara lain juga sudah dikirim. Diantaranya adalah MV Swift Rescue Singapura, yang tiba pada Minggu pagi.
Yudo Margono mengatakan kendaraan yang Dioperasikan dari Jarak Jauh MV Swift Rescue dikerahkan pada pukul 7 pagi. Sekitar pukul 09.00, diperoleh gambar visual kapal selam di kedalaman 850m.
"KRI Nanggala terbagi menjadi tiga bagian, lambung kapal, buritan kapal, dan bagian utama semuanya terpisah, dengan bagian utama ditemukan retak," ujarnya.
Investigasi sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab tenggelamnya kapal selam itu, tetapi Yudo Margono mengatakan kepada wartawan bahwa dia mengesampingkan kesalahan manusia.
Sebab dengan mengatakan bahwa prosedur yang benar telah diterapkan ketika kapal selam itu terjun.
Upaya akan dilakukan untuk mengangkat kapal selam tetapi karena jarangnya operasi semacam itu, dia mengatakan militer belum menentukan bagaimana mereka akan melakukannya.