Waduh! 5.200 Ton Debu Luar Angkasa Jatuh ke Bumi Setiap Tahun

- 13 April 2021, 20:50 WIB
Ilustrasi debu benda angkasa.
Ilustrasi debu benda angkasa. /geralt/Pixabay/geralt

Para peneliti menggali parit besar salju dan membawa lapisan salju dalam tong seberat 20 kilogram kembali ke laboratorium di stasiun penelitian, di mana mereka dengan hati-hati mencairkan salju dan mengumpulkan partikel debu yang tertinggal.

Mereka kemudian memilah partikel, menghilangkan kontaminan seperti serat dari sarung tangan salju para peneliti.

Ekstrapolasi dari temuan di Antartika tengah, para peneliti menemukan bahwa sekitar 5.200 ton (4.700 metrik ton) partikel kecil ini, berukuran diameter antara 30 dan 200 mikrometer, jatuh ke Bumi setiap tahun. (Sebagai referensi, rata-rata rambut manusia berdiameter sekitar 70 mikrometer).

Baca Juga: Fenomena Lintang Kemukus Menurut LAPAN Belum Bisa Dipastikan Nama Jenis Benda Luar Angkasa Tersebut

Hal itu menjadikan partikel-partikel kecil sebagai sumber paling melimpah dari materi luar angkasa di Bumi.

Karena sebagian besar batuan antariksa yang menabrak atmosfer bumi terbakar, para peneliti memperkirakan volume debu di luar angkasa yang akan menghasilkan fluks di permukaan planet.

Mereka memperkirakan bahwa sekitar 15.000 ton (13.600 metrik ton) debu antariksa awalnya memasuki atmosfer setiap tahun, artinya hanya sekitar sepertiga yang mencapai tanah.

Sekitar 80% debu mungkin berasal dari komet yang dikenal sebagai komet periode Jupiter, tulis para peneliti.

Ini adalah komet dengan orbit pendek yang dikendalikan oleh pengaruh gravitasi Jupiter. 20% debu lainnya kemungkinan besar berasal dari asteroid.

Memahami aliran material luar angkasa ke Bumi penting untuk banyak bidang astrofisika dan geofisika, tulis para peneliti, karena batuan luar angkasa ini mungkin telah membawa banyak elemen ke planet ini.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Live Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x