IPB University Prihatin pada Gagalnya Pembangunan Akibat Ketidakakuratan Data

- 23 Februari 2021, 09:15 WIB
Ilustrasi Data.
Ilustrasi Data. //pexels/Markus Spiske

ISU BOGOR - Wakil Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University Dr Sofyan Sjaf mengaku prihatin dengan gagalnya pembangunan di sebuah daerah yang diakibatan tidak akuratnya data desa.

“Program Data Desa Presisi (DDP) diperlukan sebagai sebuah aplikasi yang dapat meningkatkan pembangunan di desa!” jelas Dr Sofyan Sjaf dalam siaran pers yang diterima, Selasa 23 Februari 2021.

Secara khusus penggagas DDP tersebut juga memaparkan buku Data Desa Presisi (2021) setebal 132 halaman hasil karyanya bersama tim. Isi buku tersebut merupakan kumpulan hasil penelitian multidisiplin keilmuan yang dilakukan sejak 2015.

Baca Juga: KAI Targetkan Perbaikan Jalur Rel Terdampak Banjir Bisa Dilintasi Sore Ini

Baca Juga: Info Prakiraan Cuaca BMKG Puncak Bogor Hari Ini, Selasa 23 Februari 2021

Baca Juga: Musim Hujan Picu 20 Kejadian Bencana di Kota Bogor

“Misi khusus lahirnya buku ini adalah untuk memicu kesadaran kritis seluruh pihak, baik akademisi, pemerintah, swasta, pegiat sosial, maupun warga desa tentang pentingnya Data Desa Presisi (DDP) dalam pembangunan pedesaan,” ujar mantan Kepala Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) IPB University ini.

Dr Sofyan prihatin pada lemahnya akurasi data maupun besarnya galat data yang dihasilkan oleh-oleh lembaga tertentu, yang justru hasilnya digunakan pemerintah.

“Gagasan DDP ini berawal dari keprihatinan saya terhadap polemik data yang terjadi hingga saat ini. Ketidakakuratan data dapat menyebabkan gagalnya kebijakan pembangunan,” ungkapnya.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x