Usai Disentil Jokowi, Panglima TNI dan Kapolri Blusukan ke Pasar Tanah Abang Pantau PPKM

- 31 Januari 2021, 22:04 WIB
Panglima TNI dan Kapolri Pantau Prokes di Pasar Tanah Abang, Bagi Masker Pada Pengunjung
Panglima TNI dan Kapolri Pantau Prokes di Pasar Tanah Abang, Bagi Masker Pada Pengunjung /Humas Polri

ISU BOGOR - Usai disentil Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) terkait implementasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo langsung blusukan ke Pasar Tanah Abang, Jakarta, Minggu 31 Januari 2021.

Blusukan itu dilakukan juga setelah kunjungan Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit ke Mabes TNI, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat Panglima TNI dalam rangka memantau penerapan protokol kesehatan di pasar tersebut, khususnya penggunaan masker.

"Mudah-mudahan penggunaan masker ini terus bisa dilaksanakan dan jangan sampai kendor," ujar Panglima TNI di lokasi sebagaimana dikutip Isu Bogor dari Antara, Minggu 31 Januari 2021.

Baca Juga: Rocky Gerung Tak Setuju Abu Janda Dipenjara, Ini Alasannya

Panglima TNI kembali mengingatkan pentingnya penggunaan masker saat beraktivitas di luar sebagai salah satu langkah mencegah penularan COVID-19.

Tak lupa, Panglima TNI mengatakan sosialisasi dan edukasi penggunaan masker akan terus digalakkan dalam satu minggu ke depan.

Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI dan Kapolri juga memberikan masker kepada masyarakat di sekitar Pasar Tanah Abang.

Lebih lanjut, Hadi menyampaikan bahwa saat ini TNI sedang dan terus melaksanakan penegakan protokol kesehatan seluruh wilayah Indonesia, khususnya dengan memberikan edukasi sosialisasi untuk tidak bosan-bosan dan tidak jenuh menggunakan masker.

Baca Juga: Abu Janda Diperiksa Bareskrim Polri soal Cuitan Islam Arogan Besok, 1 Februari 2021

"Karena dengan menggunakan masker maka setiap individu akan saling melindungi satu sama lainnya dari penyebaran virus COVID-19," katanya.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan tujuan melaksanakan silaturahmi adalah untuk terus meningkatkan sinergitas dan soliditas yang selama ini sudah dilaksanakan Kapolri sebelumnya.

"Kewajiban saya selaku Kapolri baru menjaga dan bahkan meningkatkan sinergitas dan soliditas yang telah kami laksanakan. Karena memang banyak sekali kegiatan-kegiatan penugasan kerja sama dalam hal kamtibmas yang selama ini telah kita laksanakan," tegas Kapolri.

Baca Juga: Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan, Panglima TNI: Tidak Lama Lagi Kotak Hitam Bisa Diangkat

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi mengakui esensi dari kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat yang diberlakukan di tengah pandemi saat ini ialah mengurangi atau bahkan mencegah terjadinya mobilitas masyarakat untuk menekan laju penularan Covid-19.

Maka dari itu, kata Jokowi, ketegasan dan konsistensi dari penerapan kebijakan tersebut sangat dibutuhkan untuk memperoleh hasil yang diinginkan.

Hal tersebut ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo kepada jajarannya dalam rapat terbatas yang digelar di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 29 Januari 2021.

"Esensi dari PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) ini kan membatasi mobilitas, tetapi yang saya lihat di implementasinya ini kita tidak tegas dan tidak konsisten," ujarnya.

Baca Juga: Sentil Panglima TNI dan Pangdam Jaya, Fahri Hamzah: Dewasa Dikit Kenapa Sih

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi 'menyentil' Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas agar dalam penerapan kebijakan berikutnya turut terlibat dan intens berada di lapangan untuk memberikan contoh kedisiplinan serta sosialisasi dengan melibatkan para tokoh masyarakat dan agama mengenai protokol kesehatan sebagai bagian dari kebijakan pembatasan itu.

"Yang ingin saya dengar adalah implementasi lapangannya seperti apa. Mungkin nanti Kementerian Agama melibatkan tokoh-tokoh agamanya seperti apa, TNI seperti apa, di Polri seperti apa dan Pak Menko nanti yang mungkin bisa men-drive agar ini betul-betul lapangannya terjadi," kata Presiden.

Selain itu, Presiden meminta jajaran terkait untuk turut melibatkan sebanyak-banyaknya pakar dan epidemiolog.

Keterlibatan dan kerja sama para pakar bersama pemerintah nantinya diharapkan akan menghasilkan desain kebijakan yang lebih baik dan komprehensif.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x