Epidemiolog yang Terpapar COVID-19 Ini Menceritakan Gejala Long-Hauler Selama Berbulan-bulan

- 19 Desember 2020, 20:52 WIB
Margot Gage Witvliet dan putrinya memulai blog video sebelum dia jatuh sakit. Mereka akhirnya mendokumentasikan pengalaman COVID-19-nya.*/
Margot Gage Witvliet dan putrinya memulai blog video sebelum dia jatuh sakit. Mereka akhirnya mendokumentasikan pengalaman COVID-19-nya.*/ /Tangkapan layar YouTube The Conversation

ISU BOGOR - Margot Gage Witvliet pasien COVID-19 di Amerika yang juga Epidemiolog ini menceritakan tentang bagaimana rasanya mengalami gejala long-hauler selama berbulan-bulan.

Ia mengisahkan, awal mula terpapar COVID-19 di bulan Maret lalu. Margot merasa usianya relatif muda dan sehat, bukan perokok dan tanpa masalah kesehatan sebelumnya, dan kemudian bangun pada suatu pagi merasa seperti dicekik oleh kekuatan yang tak terlihat.

"Pada bulan Maret, itu adalah realitas yang saya hadapi. Saat itu, saya baru saja kembali dari Eropa, dan kira-kira 10 hari kemudian mulai mengalami gejala seperti flu. Saya menjadi lemah dalam semalam dan mengalami kesulitan bernapas," ungkapnya, sebagaimana dilansir dari The Conversation, Jumat 18 Desember 2020.

Baca Juga: Sekumpulan Pria dan wanita Tertangkap Basah Lakukan Pesta Seks Saat Pandemi Covid-19

Rasanya terengah-engah seperti jogging di perbukitan tapi saya tidak bergerak. Ia pergi ke rumah sakit, tempat menjalani tes COVID-19.

"Saya adalah salah satu orang pertama di Texas yang diberi tes yang tidak disetujui Administrasi Obat-Obatan dan Makanan (FDA) Amerika Serikat. Hasil saya negatif," katanya.

Informasi akurat dan kredibel bagaikan oksigen yang menyehatkan kita.
Sebagai ahli epidemiologi sosial yang menangani data besar (big data), saya yakin itu adalah negatif palsu.

Lebih dari empat bulan kemudian, gejalanya belum juga hilang. Jantungnya masih berdebar kencang meski saya tidak bergerak banyak.

"Saya tidak bisa berada di bawah sinar matahari untuk waktu yang lama; karena menghabiskan semua energi saya. Saya memiliki masalah gastrointestinal (terkait perut dan lambung), telinga berdenging dan nyeri dada," katanya.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: The Conversation


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x