Serangan Bom dan Senjata di Ibukota Afghanistan Menewaskan Tiga Orang

- 13 Desember 2020, 23:32 WIB
Ilustrasi Bom
Ilustrasi Bom /Pixabay

 

ISU BOGOR - Serangan bom dan senjata terpisah telah menewaskan sedikitnya tiga orang di ibu kota Afghanistan, kata polisi setempat, sehari setelah rentetan mortir mengguncang kota.

Sebuah bom lengket yang dipasang pada kendaraan lapis baja di Kabul utara menewaskan dua orang dan melukai sedikitnya dua lainnya pada hari Minggu, menurut Ferdaws Faramarz, juru bicara kepala polisi Kabul. Tidak ada detil lebih lanjut yang tersedia saat ini.

Faramarz juga mengatakan seorang jaksa pemerintah Afghanistan telah ditembak mati di Kabul timur. Jaksa sedang dalam perjalanan ke tempat kerja ketika dia diserang di lingkungan Kart-e Now, kata juru bicara polisi.

Baca Juga: 19 Tahun Hilang, Polisi Anti Teror Tangkap Buronan Teroris Bom Bali I

Tidak ada yang langsung mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Kelompok bersenjata ISIL (ISIS) telah mengklaim bertanggung jawab atas berbagai serangan di ibu kota dalam beberapa bulan terakhir, termasuk serangan mengerikan terhadap institusi pendidikan yang menewaskan sebanyak 50 orang, kebanyakan dari mereka adalah pelajar.

Serangan hari Minggu itu terjadi sehari setelah pejuang ISIS menghantam ibu kota dengan rentetan mortir, menewaskan sedikitnya satu warga sipil dan melukai satu lainnya, di tengah lonjakan kekerasan di seluruh negeri.

Baca Juga: Mufti Muslim Sunni Damaskus Syekh Muhammad Adnan Al Afyoun Meninggal Dunia Jadi Korban Bom Mobil

Kelompok bersenjata itu mengaku bertanggung jawab di situs afiliasinya, Amaq News, dengan mengatakan pihaknya menembakkan 10 roket Katyusha menuju Bandara Internasional Hamid Karzai di ibu kota.

Tiga peluru menghantam bandara, sementara peluru lainnya mendarat di daerah pemukiman kota, menurut kementerian dalam negeri Afghanistan.

Kekerasan di Afghanistan telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir bahkan ketika para perunding pemerintah Taliban dan Afghanistan bertemu di Qatar untuk menuntaskan kesepakatan damai yang dapat mengakhiri perang selama beberapa dekade.***

 

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah