Kenapa Puisi Presiden Erdogan Membuat Rakyat Iran Marah? Ini Penjelasannya

- 13 Desember 2020, 23:22 WIB
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menjadi sorotan soal puisi yang dibacakannya di Azerbaijan karena dapat memicu separatisme.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menjadi sorotan soal puisi yang dibacakannya di Azerbaijan karena dapat memicu separatisme. /Washington Times

Turki juga menegur Iran karena "bahasa ofensif" yang ditujukan pada Erdogan.

Direktur komunikasi kepresidenan Fahrettin Altun mengatakan: "Kami mengutuk penggunaan bahasa ofensif terhadap presiden dan negara kami atas pembacaan puisi, yang maknanya sengaja diambil di luar konteks."

Altun mengatakan puisi itu "dengan penuh semangat mencerminkan pengalaman emosional dari orang-orang yang dirugikan karena pendudukan Armenia di tanah Azerbaijan".

“Itu tidak termasuk referensi ke Iran. Negara itu juga tidak tersirat dalam cara, bentuk, atau bentuk apa pun, ”katanya.

Baca Juga: Erdogan: Tak Ada Gunanya Menanggapi Charlie Hebdo Bajingan, Saya Marah karena Nabi Muhammad Dihina

Cavusoglu mengatakan "pernyataan tidak berdasar dan berat yang dibuat oleh Iran dan ditujukan kepada presiden kami tidak dapat diterima", kata sumber kementerian luar negeri Turki. Dia juga memberikan jaminan bahwa Erdogan sepenuhnya menghormati kedaulatan nasional dan integritas wilayah Iran.

Namun, banyak anggota parlemen Iran menuntut Turki meminta maaf setelah pernyataan Erdogan.

"Tuan Erdogan, Anda belum membaca sejarah atau ingin mengubahnya," cuit Ali Nikzad, wakil ketua parlemen.

"Erdogan telah melampaui batas dan tampaknya lupa ke mana dia berpaling pada malam kudeta 2016!" tweet Mohammad Reza Mirtajodini, perwakilan Tabriz di parlemen.

Pada hari Minggu, 225 dari 290 anggota parlemen menandatangani pernyataan yang dibacakan dengan lantang selama sesi televisi yang "mengutuk keras" pernyataan pemimpin Turki, yang menurut anggota parlemen Iran "mengejutkan dan tidak dapat diterima".

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah