Kenapa Puisi Presiden Erdogan Membuat Rakyat Iran Marah? Ini Penjelasannya

- 13 Desember 2020, 23:22 WIB
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menjadi sorotan soal puisi yang dibacakannya di Azerbaijan karena dapat memicu separatisme.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menjadi sorotan soal puisi yang dibacakannya di Azerbaijan karena dapat memicu separatisme. /Washington Times

Baca Juga: Iran Hukum Gantung Jurnalis yang Mengobarkan Kekerasan Selama Protes Anti Pemerintah 2017

Jutaan warga Iran keturunan Azeri masih merasakan hubungan kekerabatan yang erat dan memiliki hubungan dengan Azeri di sisi lain perbatasan.

Jadi tidak mengherankan bahwa dalam tegurannya terhadap Erdogan, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif berkata, “TIDAK ADA yang dapat berbicara tentang Azerbaijan tercinta KAMI”.

Apakah dia tidak menyadari bahwa dia sedang merusak kedaulatan Republik Azerbaijan? dia tweeted pada hari Jumat.

Kementerian luar negeri Iran juga memanggil utusan Turki untuk Teheran dan meminta Turki menjelaskan pernyataan Erdogan.

"Duta Besar Turki diberitahu bahwa mendasarkan kebijakan luar negeri pada ilusi tidaklah bijaksana," cuit juru bicara kementerian luar negeri Saeed Khatibzadeh, menasihati para pejabat Turki untuk membaca sejarah.

Sebagai tanggapan, Turki juga memanggil utusan Iran untuk memprotes pernyataan Iran.

Baca Juga: Turki Berduka, 20 Meninggal dan 800 Luka Akibat Gempa 7,0

Ini terjadi beberapa hari setelah Zarif menjamu mitranya dari Azeri Jeyhun Bayramov di Teheran untuk membahas hubungan bilateral lebih lanjut setelah perang.

Pada hari Sabtu, Zarif melakukan panggilan telepon dengan mitranya dari Turki Mevlut Cavusoglu yang mengatakan Erdogan tidak menyadari sensitivitas di sekitar puisi itu dan mengira itu tentang Lachin dan Karabakh.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah