Pemerintah Siapkan Vaksin Corona, Masyarakat Tidak Takut dan Sambut Harapan Baru di Era New Normal

- 2 Desember 2020, 07:23 WIB
Logo KCPEN
Logo KCPEN /

 

ISU BOGOR – Pemerintah tengah mempersiapkan pemberian vaksin pada akhir  2020 atau awal 2021. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor pun meminta agar tidak perlu takut dan menyambut vaksin virus corona atau Covid-19 sebagai harapan baru.

Sebanyak 600 ribu warga Kota Bogor akan mendapatkan vaksin, untuk tahap pertama Pemkot memprioritaskan kepada tenaga kesehatan (nakes), TNI-Polri, dan serta negara didik. 

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan sejauh ini Pemkot Bogor telah menyiapkan data per-kelurahan mengenai prioritas yang akan mendapatkan vaksin di tahap pertama.

Baca Juga: Ganggu Kediaman Ibu, Mahfud MD Warning Massa Kepung Kediaman di Pamekasan 

Selain itu, Pemkot Bogor juga bertanggungjawab untuk mengajak masyarakat agar tidak takut akan vaksin. Sebab, hal ini adalah sebuah harapan besar agar masyarakat bisa kembali pulih di era yang disebut new normal.

“Masyarakat nanti menyambut kedatangan vaksin sebagai satu harapan, bahwa tidak perlu lagi nanti ke depan ada ketakutan akan pandemi Covid-19.  Tapi justru ini adalah sebuah harapan besar dari kita semua kembali pulih di era yg disebut new normal,”  Senin 30 November 2020.

Diketahui, selain Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, ada tiga lokasi lain yang dijadikan tempat pemberian vaksin Covid-19 pertama di Indonesia.  Antara lain, Puskesmas Abdi Zaenal Bali, Rumah Sakit Pusat Ambon, dan Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Jakarta.

Baca Juga: Janazah WNI Dalam Koper Ditemukan di Jalan di Arab Saudi Karena Sakit 

Berdasarkan data dinas kesehatan jumlah nakes dan non-nakes yang bekerja di fasilitas kesehatan berjumlah 8.925 orang dari sasaran 138.000 jiwa untuk vaksinasi tahap pertama. 

“Vaksin ini pemberiannya bertahap, tidak terus sekaligus. Sasaran prioritas pertama yang sudah disampaikan Pak Wakil Wali Kota ya tenaga kesehatan,” papar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno.

Setelah menyasar nakes, lanjutnya, kemudian pemberian vaksin akan dilanjutkan pada TNI-Polri sejumlah 1.542 orang. Namun, jumlah tersebut belum mencakup semua anggota TNI-Polri di Kota Bogor.

Baca Juga: Yiren dan Sihyeon EVERGLOW Dinyatakan Positif Covid-19, Manager: Anggota Lainnya Karantina Mandiri 

Lalu, dilanjutkan pada garda terdepan pelayanan publik seperti Satpol PP, pemadam kebakaran, aparatur sipil negara (ASN) sejumlah 5.664 orang. Serta tenaga pendidik sejumlah 3.011 orang.

Retno menjelaskan, dari data riil jumlah penduduk Kota Bogor, yakni 1.112.081 jiwa yang menjadi sasaran pemberian vaksin Covid-19 adalah penduduk berusia 18-59 tahun.

 “Jumlah penduduk kita 1,1 juta jiwa, kalau estimasi itu memang 60 persen. Kita sudah mendata data riil estimasi 660 ribu jiwa sasaran kita vaksin,” jelasnya.

Baca Juga: UPDATE: Bogor Laporkan Kasus Baru Corona Sebanyak 67 Orang Dalam Sehari 

Dia melanjutkan, 660 ribu jiwa tersebut merupakan sasaran total. Nantinya, pada pemberian vaksin tahap pertama di Kota Bogor, hanya diberikan pada 20 persen dari sasaran total. 

Penerima vaksin juga akan di-screening, di mana wanita hamil dan komorbid tidak diperbolehkan untuk menerima vaksin.

“Kita sudah menghitung, 20 persen dari 600 ribu sekian jiwa itu ada 138.000  jiwa dulu,” paparnya.

Seorang petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor vaksinasi COVID-19 di puskesmas Tanah Sareal.*
Seorang petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor vaksinasi COVID-19 di puskesmas Tanah Sareal.* Dok Prokompim Pemkot Bogor

Retno melanjutkan, jumlah pemberian vaksin nantinya akan disesuaikan dengan jenis vaksin. Jika yang diberikan adalah vaksin jenis Sinovac, maka pemberian vaksin akan diberikan dua kali dengan interval 14 hari.

Sementara, Kabupaten Bogor mendapatkan jatah 1.2 juta jiwa warga Kabupaten Bogor yang bakal menerima prioritas vaksin atau setara dengan 20 persen dari total jumlah penduduk.

Bupati Bogor, Ade Yasin mengatakan, Pemkab Bogor sendiri ditargetkan sebanyak 20 persen dari jumlah penduduk bakal menerima vaksin Covid-19. Saat ini, berdasarkan hasil pembahasan pendataan penerima vaksin telah ditentukan dengan 11 instansi, atau lembaga dan organisasi.

Baca Juga: Fenomena Awan Cincin di Langit Kediri, Warga Kaitkan Dajjal dan Erupsi Gunung Semeru 

Rincian tenaga kesehatan sebanyak 16.452 orang, Komando Distrik Militer 0621 sebanyak 641 orang, Kepolisian Resor Bogor sebanyak 1.800 orang. 

Kemudian, pesantren dengan jumlah penerima vaksin sebanyak 14.070 orang, guru sebanyak 1.200 orang, guru diniyah 9.100 orang, pegawai Kabupaten Bogor sebanyak 20.046 orang, perangkat desa sebanyak 4.160 orang, RT 16.256 orang, dan RW sebanyak 4.086 orang.

Dan terakhir masyarakat umum usia penduduk di tujuh kecamatan zona merah ditargetkan bakal menyasar jumlah jiwa sebanyak 1.112.189 orang. 

Baca Juga: Anies Baswedan Positif Covid-19, Kini Isolasi Mandiri dan Tetap Pimpin Rapat Secara Virtual 

Dengan rincian tersebut, jika ditotalkan maka jumlah penduduk Kabupaten Bogor yang menerima vaksin Covid sebanyak 1,2 juta jiwa.

“Karena jumlahnya besar kita utamakan bagi yang pelayanan masyarakat, Nakes, TNI-Polri, Pegawai, Guru, RT/RW, masyarakat yang terdampak di zona merah termasuk pegawai di Kabupaten Bogor,” katanya.

Selain itu, orang-orang yang profesi dan bersentuhan langsung dengan penanganan Covid-19 masuk dalam kategori penerima vaksin tersebut.

Baca Juga: Jokowi: Tidak Ada Tempat di Tanah Air bagi Terorisme

Pemkab Bogor hingga kini masih menunggu arahan pemerintah pusat kapan pelaksanaan pemberian vaksin akan dilakukan. Karena pada saat ini pemerintah pusat masih berkoordinasi kaitan dengan penerima vaksin nantinya.***

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah