Fenomena Awan Cincin di Langit Kediri, Warga Kaitkan Dajjal dan Erupsi Gunung Semeru

- 1 Desember 2020, 15:38 WIB
Awan Cincin muncul di langit Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa pagi 1 Desember 2020.
Awan Cincin muncul di langit Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa pagi 1 Desember 2020. /Twitter @Bimo_reddevil

ISU BOGOR - Jagat maya baru-baru ini dibuat heboh dengan kemunculan awan berbentuk cincin atau mata raksasa di langit Kediri, Jawa Timur, Selasa pagi 30 Oktber 2020. Tak sedikit yang mengunggahnya ke platform media sosial twitter dan instagram.

Pemandangan fenomena awan cincin ini banyak diabadikan netizen menggunakan ponselnya kemudian dibubuhi dengan mitologi hingga fenomena gunung meletus. Dikutip dari akun twitter @Bimo_reddevil dengan menyebut "Awan cicin menyapa mu pagi ini @Jogja_Uncover dari Kediri," tulisnya.

Praktis, unggahan awan cincin itu di retweet akun warganet yang fokus pada mitigasi bencana gunung api. Hingga mengundang komentar beragam dari warganet dan dijadikan candaan "Trus mimin pake cincin kapan...?," tulis @NarimoSoekiman dibalas akun @Jogja_uncover "sesuk," ungkapnya.

Baca Juga: Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga: Suara Dentuman Terdengar Beberapakali

Baca Juga: Viral Fenomena Awan Lenticular di 7 Gunung di Jawa, Ada Tanda Bahaya di Balik Keindahannya

Baca Juga: 2 Fenomena Alam di Gunung Merapi Terjadi Berurutan, Awan Lenticular dan Berpotensi Erupsi

Kusnanto (45) warga Gurah, Kabupaten Kediri berspekulasi terkait fenomena awan cincin itu dengan tanda-tanda akhir zaman yakni kemunculan dajjal. "Itukan bentuknya mirip mata satu raksasa. Mungkin dajjal bangkit dengan kroni-kroninya untuk menguasai dunia," tuturnya.

Menanggapi kemunculan fenomena awan cincin itu, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, Saifudin Zuhri langsung berkordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

"Kita sudah lapor ke BMKG disertaifoto-foto yang bikin heboh ini. Kabarnya sih jika diliha dari bentuknya itu seperti awan altocumulus (AC) dan itu fenomena awan biasa. Demikian kajian dari BMKG mas," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x