ISU BOGOR - Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam pidatonya di KTT Organisasi Kerja Sama Ekonomi (ECO) yang berlangsung di Uzbekistan menyerukan mengheningkan sejenak untuk menghormati para korban tewas di Gaza sebanyak 10.569 orang.
Sebagaimana dikutip dari Kantor Berita Iran IRNA, Kamis, 9 November 2023, Presiden Raisi meminta negara-negara ECO untuk mendoakan masyarakat tertindas di Gaza
Dalam pidatonya, Presiden Raisi menyoroti dukungan tanpa syarat Iran terhadap kegiatan ECO.
Presiden melanjutkan dengan mengatakan bahwa Iran bertekad untuk menyatukan lebih banyak energi dan sumber daya untuk meningkatkan kerja sama di bidang ECO.
Baca Juga: Dahsyatnya Peluru Al Yassin 105 Hamas Hancurkan Belasan Tank dan Pasukan Infanteri Zionis
Proses kerja sama yang positif di ECO akan mengarah pada kemauan yang lebih besar untuk mengembangkan hubungan regional dalam kerangka organisasi tersebut, tambah Presiden.
Ia juga menggambarkan ECO sebagai mekanisme kerja sama ekonomi yang paling terkait dan matang di kawasan.
Di tempat lain, presiden sekali lagi menyinggung masalah Gaza, mengutuk dukungan penuh Barat dan Amerika Serikat terhadap agresi Zionis terhadap Gaza dan memperkenalkan Amerika Serikat sebagai kaki tangan rezim Israel dalam kejahatannya terhadap bangsa Palestina.
Baca Juga: Jumlah Korban Tewas di Palestina Capai 10.569, PBB: Kita Tidak Bisa Cegah Genosida di Gaza
Jutaan orang dari seluruh dunia berunjuk rasa mendukung Palestina dan rakyat tertindas di Gaza menunjukkan bahwa Palestina telah berbohong di hati bangsa-bangsa di dunia, ia menggarisbawahi.
Ditegaskannya, pengiriman bantuan kemanusiaan kepada masyarakat di Gaza merupakan langkah paling penting yang harus dilakukan saat ini.
Republik Islam Iran percaya bahwa semakin rezim Zionis melanjutkan kejahatannya, semakin rumit situasi di kawasan tersebut, ujarnya.
Oleh karena itu, Iran mendesak penghentian segera serangan dan pembantaian serta memfasilitasi bantuan kemanusiaan internasional ke Gaza.
Presiden Raisi tiba di Tashkent, ibu kota Uzbekistan, pada Kamis pagi untuk menghadiri KTT ECO ke-16 pada 9 November.***