WHO Memperingatkan, Anak-Anak Berperan Sebarkan Covid-19

28 Agustus 2020, 08:49 WIB
Ilustrasi Virus Corona*/Pixabay.com /

ISU BOGOR - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan semakin banyak bukti menunjukkan bahwa anak-anak berperan dalam penyebaran Covid-19.

Hal itu terjadi saat siswa bersiap kembali ke sekolah baik secara langsung maupun online setelah liburan musim panas. Otoritas di Amerika Serikat (AS), Eropa, dan sejumlah negara lain mencoba mengatur kebijakan.

Sejumlah pihak bertanya apakah memulai kembali tahun ajaran baru dengan langkah-langkah mitigasi kuat sepadan dengan risiko bagi siswa, guru, dan keluarga, mengingat menutup sekolah dapat memperburuk kesenjangan pembelajaran.

Baca Juga: Mendekati Pilpres AS, 100 Lebih Kader Demokrat Membelot Tinggalkan Trump dan Pilih Biden

Dalam jumpa pers Kamis 27 Agustus 2020, Direktur Regional untuk Eropa di WHO Hans Kluge mengatakan sejauh ini lingkungan sekolah tidak menjadi kontributor utama pandemi.

“Banyak publikasi yang memperkuat bukti bahwa anak-anak berperan dalam penularan, tetapi sejauh ini lebih terkait pertemuan sosial,” kata Kluge.

Namun demikian, ruang belajar di kelas sekolah tidak dianggap sebagai kontributor utama pandemi.

Baca Juga: Melonjak Sepekan Terakhir, Spanyol Alami Gelombang Kedua Covid-19

“Jadi, ini adalah salah satu hal yang tidak diketahui, tetapi menjadi prioritas utama bagi pembuat kebijakan di WHO," kata dia

Hingga saat ini, lebih 24,2 juta orang tertular virus corona di seluruh dunia, dengan 826.368 kematian menurut data Universitas Johns Hopkins.

“Sekarang adalah saat yang sulit, ketika kita bertransisi dari musim panas ke musim gugur dengan tiga fenomena yang datang bersamaan,” kata Kluge, merefleksikan tantangan yang dihadapi negara-negara Eropa selama beberapa minggu mendatang.

Baca Juga: Jacob Blake Ditembak 7 Kali oleh Polisi Dipicu Balas Dendam

Dia menyebut tiga fenomena itu adalah pembukaan kembali sekolah, musim influenza, dan tingginya tingkat kematian pada orang tua selama musim dingin. “Jadi, kewaspadaan memang kata kuncinya,” ujarnya.***

Editor: Chris Dale

Sumber: New York Times WHO

Tags

Terkini

Terpopuler