Lima Menit Selamatkan Nyawa, Cerita Penumpang Air India Express Maut

10 Agustus 2020, 23:09 WIB
PESAWAT AIR INDIA EXPRESS: Kondisi badan pesawat terbelah jad dua. /Bagus Kurniawan/Asian News India

ISU BOGOR - Pesawat komersil Air India Express dikabarkan terjatuh saat akan mendarat di Bandara Internasional Calicut, India.

Kejadian yang terjadi pada Jumat 7 Agustus 2020 lalu itu membawa sebanyak 190 penumpang yang berasal dari India.

Seorang penumpang Air India Express menceritakan pengalamannya bisa terhindar dari kecelakaan maut tersebut.

Baca Juga: Sudah Mulai Berkendara Setiap Hari? Ingat 3 Langkah Ini Saat Melihat Kecelakaan Lalin

Dikutip IsuBogor.com dari Pikiran-Rakyat.com yang melansir tentang seorang pria bernama Afzal KP itu merupakan ekspatriat di Uni Emirat Arab (UEA).

Afzal mengungkapkan bahwa saat itu dirinya terlambat 5 menit, sehingga ia tak bisa menaiki pesawat yang akan menuju Kerala, India tersebut.

Pada 7 Agustus 2020, Afzal berada di Bandara Internasional Dubai dengan perasaan was-was lantaran ia telah ketinggalan pesawat.

Baca Juga: Usai Hiking di Lanud ATS, Bima Arya Semakin Yakin Bogor Bakal Punya Bandara Komersial

Keterlambatan tersebut dikarenakan Afzal terlebih dahulu melakukan pembayaran denda untuk visa yang melebihi masa tenggang.

Afzal sebelumnya tercatat sebagai penumpang yang menaiki pesawat Air India Express dengan nomor penerbangan IX1344, dari Dubai menuju Kerala, India.

Lebih lanjut Afzal menuturkan bahwa dirinya dijadwalkan pergi dari UEA pada 10 Juli 2020, setelah visanya kedaluwarsa.

Baca Juga: Ini Prediksi Emil Salim Soal Nasib Budidaya Lobster Indonesia 5 Tahun ke Depan

"Saya seharusnya meninggalkan UEA pada 10 Juli, setelah visa kerja saya dengan Royal Dates, tempat saya bekerja, kedaluwarsa pada bulan Juni," ujarnya.

Dikarenakan pembatasan pandemi virus corona baru (Covid-19), dirinya pun tidak bisa pergi. Maka dari itu, Afzal berniat untuk menetap di UEA hingga Desember 2020 mendatang.

"Karena pembatasan pandemi COVID-19, saya tidak dapat melakukan perjalanan kembali. Awalnya, saya berpikir untuk tetap berada di UEA hingga Desember dengan perpanjangan visa," lanjut Afzal.

Namun, setelah bandara setempat dibuka untuk program repatriasi, Afzal kembali mengajukan kepulangannya ke India.

Baca Juga: Kasus Positif Kota Bogor Melonjak Naik, 33 Persen Impoted Case

"Tapi, karena penerbangan dibuka untuk repatriasi, saya memutuskan untuk mengajukan permohonan kembali dengan misi Vande Bharat," tuturnya.

Setelah beberapa hari mengajukan permohonan tersebut, Afzal menerima tiket penerbangan pada 7 Agustus 2020 lalu.

Pada hari penerbangannya, sebetulnya Afzal sudah tiba di bandara sekitar pukul 8.30 pagi, dan sudah mendapatkan boarding pass serta nomor kursi.

Sesampainya di kantor imigrasi, Afzal diberitahu oleh petugas bahwa dia mempunyai denda sekitar Rp3,9 juta atau 1.000 Dirham. Tetapi dirinya tidak mempunyai cukup uang untuk membayar.

Baca Juga: Bawa Rp544 Triliun, 17 Perusahaan asal China Ini Bakal Ikut Pindah ke Indonesia

Sejak pukul 10.00 hingga 12.00 Afzal berada di kantor pemeriksaan paspor dan mencoba meyakinkan petugas agar mendapatkan izin naik ke pesawat.

Menurut keterangan Afzal, dirinya diperbolehkan naik tanpa membayar denda, namun akan kesulitan jika kembali lagi ke UEA.

Afzal pun tidak bisa membiarkan hal tersebut terjadi lantaran ia sudah memiliki pekerjaan di UEA.

"Mereka memberi saya pilihan untuk pergi tanpa membayar, tapi itu bisa mengakibatkan saya mengalami masalah untuk kembali ke UEA. Ini tidak baik bagi saya karena saya telah menemukan pekerjaan dan harus kembali setelah dua bulan," jelasnya.

Baca Juga: Peneliti Universitas Airlangga: Masker Lebih Efektif Cegah Penularan Covid-19 Saat Naik Ojol

Afzal kemudian meminta bantuan temannya untuk mengirimkan sejumlah uang agar dapat membayar denda yang diberikan.

Sayangnya, dia tetap tidak bisa naik ke pesawat karena sudah terlambat 5 menit.
Pria berusia 26 tahun tersebut pun harus memesan ulang tiket jika ingin melakukan perjalanan ke India.

"Sudah terlambat, saya diberitahu bahwa penerbangan akan lepas landas, dan saya telah menyerahkan kembali sebagian boarding pass saya, sehingga saya dapat mengambil bagasi saya. Mereka mengatakan kepada saya bahwa saya harus memesan ulang tiket untuk penerbangan lain," tegasnya.

Baca Juga: Dievaluasi Kemenpan RB Raih Predikat A, Bogor Jadi Pilot Project Pelayanan Publik Kelompok Rentan

Afzal kemudian pulang ke kediaman saudaranya yang berada di Deira, UEA untuk beristirahat.

Berita ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul artikel "Gara-gara Terlambat 5 Menit, Seorang Pria Berhasil Selamat dari Kecelakaan Air India Express" pada 10 Agustus 2020.

Tak lama kemudian, ia diberitahu temannya bahwa pesawat Air India Express yang harusnya digunakan Afzal untuk kembali ke India telah mengalami kecelakaan.

"Itu adalah telepon dari Ibrahim dan beberapa teman lainnya, mereka menelepon saya untuk memberi tahu bahwa penerbangan yang baru saja saya lewatkan jatuh di Kozhikode. Saya tidak percaya itu!," pungkasnya.***(Sarah Nurul Fatia/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler