Seperti diketahui, pesta Halloween tersebut berlangsung pada Sabtu, 29 Oktober 2022. Malam itu banyak orang berkumpul di sebuah gang di distrik yang populer di Seoul tersebut.
Kepala polisi Korea Selatan Yoon Hee-keun mengakui bahwa tanggapan darurat mereka terhadap tragedi Itaewon yang menewaskan ratusan orang tersebut tidak memadai.
Baca Juga: Presiden Korsel Umumkan Masa Berkabung setelah Tragedi Halloween di Itaewon Tewaskan 151 Orang
Hal ini menjadi pengakuan pertama dari pejabat Korea bahwa mereka kurang mampu berbuat untuk mencegah tragedi tersebut.
Dia berjanji akan melakukan penyelidikan penuh.
Kepala polisi mengatakan bahwa dia merasa tanggung jawab tanpa batas tentang keselamatan publik atas apa yang terjadi.
Hal tersebut bersamaan dengan meningkatnya seruan untuk akuntabilitas.
Tidak hanya polisi, menteri Dalam Negeri Lee Sang-min juga meminta maaf atas insiden yang menewaskan banyak orang tersebut.
Yoon Hee-keun selaku kepala polisi Korea Selatan juga mengatakan bahwa polisi telah menerima banyak panggilan sebelum kecelakaan itu terjadi dan memperingatkan mereka tentang keseriusan situasi.
Baca Juga: Pro Kontra Halloween di Arab Saudi, Ustadz Hilmi Firdausi: Prihatin Sekali...
Namun, tanggapan pihak kepolisian kurang. Kepala polisi mengatakan tanggapan polisi itu mengecewakan.
Dia mengatakan akan ada penyelidikan intensif yang cepat dan ketat untuk melihat apakah tindakan yang tepat diambil setelah menerima panggilan, dan apakah petugas telah bereaksi dengan tepat.
Tanggapan kepala kepolisian dan menteri ini mengikuti tuntutan publik yang berkembang untuk akuntabilitas.
Baca Juga: Netizen Bandingkan Mina AOA dengan Jimin Setelah Kedapatan Habiskan Halloween Bersama Seolhyun
Tetapi situasi sulit ini mendapatkan respon dari pihak berwenang lain yang menggambarkannya sebagai kecelakaan yang tidak dapat dengan mudah disalahkan pada siapa pun.***