Mantan Striker Chelsea itu memohon dengan sangat kepada negara lain untuk membantunya karena rakyat dan keluarganya sedang diserang Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin mendeklarasikan perang terhadap Ukraina pada Kamis pagi, dengan cepat meluncurkan serangan ke seluruh negeri yang mendapat kecaman dari komunitas internasional.
Baca Juga: Perang Ukraina sampai ke Selat Inggris, Kapal Dicegat saat Sanksi Hantam Rusia
Saat rekaman mengerikan mulai muncul dari wilayah tersebut, Shevchenko turun ke Twitter untuk mengungkapkan pikirannya.
'Pada dini hari perang skala penuh diprakarsai oleh Rusia. Orang-orang saya dan keluarga saya diserang," tulisnya.
Ukraina dan penduduknya menginginkan perdamaian dan integritas teritorial.
Baca Juga: Indonesia Tak Masuk Daftar Negara yang Menentang Agresi Rusia ke Ukraina di Dewan Keamanan PBB
"Tolong, saya meminta Anda untuk mendukung negara kami dan memanggil pemerintah Rusia untuk menghentikan agresi dan pelanggaran hukum internasional mereka.
"Kami hanya ingin perdamaian. Perang bukanlah jawaban,"ungkapnya.
Sebelumnya, pesepakbola asal Ukraina lainnya, Oleksandr Zinchenko mengklaim Instagram telah menghapus postingan story-nya yang mengatakan dia berharap Vladimir Putin menderita 'kematian yang paling menyakitkan' setelah presiden Rusia meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina.
Baca Juga: Viral! Cuplikan Film India Sindir Amerika dan NATO soal Ukraina Ditinggal Sendiri Lawan Rusia
Bek Manchester City, di kisah Instagram-nya, memposting foto Putin dengan judul: 'Saya harap Anda mati dengan penderitaan yang paling menyakitkan, makhluk.'
Namun unggahan cerita itu telah dihapus dan Zinchenko mengklaim bahwa Instagram telah menghapus unggahannya yang tampaknya merupakan langkah penyensoran pemain internasional Ukraina itu.
Sportsmail telah menghubungi Instagram untuk memberikan komentar, yang mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki masalah ini.
Baca Juga: Viral! Tank Rusia Sengaja Tabrak dan Lindas Mobil Warga Sipil Ukraina, Begini Kondisi Pengemudinya
Pria berusia 25 tahun itu mengatakan pada hari Selasa bahwa dia 'tidak bisa mundur' sementara 'seluruh dunia beradab prihatin dengan negara saya' dan telah kembali dibawa ke media sosial pada Kamis pagi.
Rusia telah meluncurkan perang habis-habisan di Ukraina dengan rudal dan bom, tank meluncur melintasi perbatasan dari Belarus, pasukan diterjunkan di wilayah timur dan ledakan terlihat di seluruh negeri setelah Putin secara pribadi memerintahkan pasukannya untuk menyerang.
'Ratusan' tentara Ukraina tewas dalam bentrokan-bentrokan awal, kata Kiev, saat pertempuran itu menimpa mereka di semua lini pada saat itu juga. Rudal jelajah, bom berpemandu, dan roket GRAD menghancurkan target dari timur ke barat - ditujukan ke lapangan terbang, pangkalan militer, tempat pembuangan amunisi, dan pos komando.
Itu terjadi setelah Putin memberikan pidato pagi hari yang luar biasa kepada negara Rusia - disampaikan selama pertemuan PBB yang bertujuan untuk menghindari perang - di mana ia menyatakan 'operasi militer khusus' untuk 'de-militerisasi' dan 'de-Nazify' Ukraina di apa yang sama dengan pernyataan perang secara langsung.***