ISU BOGOR - Pemerintah China mengingatkan Amerika Serikat (AS) untuk berhenti memandang China sebagai ancaman dikarenakan berisiko menggagalkan kesepakatan bersama dalam memerangi perubahan iklim.
"Berhenti memandang China sebagai ancaman dan saingan," kata Menteri Luar Negeri China Wang Yi ketika berbicara dengan utusan iklim AS John Kerry melalui tautan video menjelang pertemuan keduanya di China.
Wang Yi memperingatkan Amerika Serikat bahwa memburuknya hubungan antara Beijing dan Washington dapat merusak upaya untuk memerangi pemanasan global dan perubahan iklim.
Baca Juga: Taliban Deklarasikan China Sebagai Sekutu Terdekat
Bahkan, Wang Yi menuding AS melakukan "salah perhitungan strategis". Tak hanya itu, kata Wang Yi kerja sama iklim tidak dapat dipisahkan dari lingkungan yang lebih luas.
"AS harus mengambil langkah aktif untuk meningkatkan hubungan yang mengalami kemerosotan tiba-tiba hubungan bilateral dalam beberapa tahun terakhir," katanya.
Dia mengatakan bahwa "bola tidak ada di pengadilan AS" dalam hal memperbaiki situasi, ketika AS melanjutkan perannya dalam diplomasi iklim global setelah empat tahun absen di bawah Presiden AS Donald Trump.
Baca Juga: China Ingatkan AS Soal Hubungan Buruk Bisa Bahayakan Kerja Sama Iklim
Seperti diketahui hubungan antara negara-negara - dua pencemar terbesar di dunia - tetap tegang di bawah Presiden AS Joe Biden.
Negara adidaya telah berselisih atas isu-isu seperti Hong Kong, Taiwan, Xinjiang, Laut Cina Selatan hingga teknologi dan asal-usul pandemi virus corona.
Pada pembicaraan pada akhir Juli antara Xie Feng, wakil menteri luar negeri China, dan Wendy Sherman, wakil menteri luar negeri AS, China mengatakan hubungan berada dalam “jalan buntu” yang berbahaya.
Baca Juga: China Akan Bangun Pesawat Luar Angkasa Mega Sepanjang 1 Kilometer
Tetapi ada optimisme bahwa perubahan iklim dapat memberikan peluang untuk kerja sama.
Berbicara kepada John Kerry, Wang Yi mengatakan upaya bersama kedua negara pada perubahan iklim adalah seperti sebuah "oasis".***