Taliban Tiba di Ibu Kota Afghanistan, Juru Bicara Sebut Tak Akan Rebut Kabul Secara Paksa

15 Agustus 2021, 16:28 WIB
Tentara Taliban sedang berpatroli di jalanan Herat, Afghanistan, 14 Agustus 2021. /REUTERS/Stringer

ISU BOGOR - Kelompok Taliban dikabarkan telah tiba wilayah Ibu Kota Afghanistan, Kabul, pada Minggu sore, 15 Agustus 2021.

Namun, dikutip Isu Bogor dari Reuters, juru bicara Taliban mengatakan bahwa kelompoknya tidak ada rencana untuk merebut Kabul secara paksa.

Ia juga menegaskan bahwa Taliban tidak ada niatak untuk membalas dendam kepada siapapun, termasuk mereka yang pernah bertugas di pemerintahan atau militer Afghanistan.

Baca Juga: Taliban Masuki Ibu Kota Kabul, Presiden Afghanistan Kabur ke Tajikistan

Baca Juga: Kota Jalalabad Direbut Taliban, Duta Besar Inggris Melarikan Diri dari Kabul

Juru bicara itu juga menyerukan kepada para warga negara Afghanistan untuk tetap tinggal di negara mereka, bukan malah pergi karena takut.

Diketahui, Taliban telah memasuki kota Kabul dari semua sisi, tetapi seperti yang telah disinggung sebelumnya, mereka tidak memiliki rencana untuk mengambil ibu kota Afghanistan tersebut dengan paksa.

Sebelumnya di hari yang sama, gerilyawan Taliban merebut kota timur Jalalabad tanpa penyerangan, mengambil kendali penuh atas salah satu jalan raya utama ke Afghanistan yang terkurung daratan.

Baca Juga: Kandahar Dikuasai Taliban, Kanada Segerakan Program Imigrasi untuk 20.000 Rakyat Afghanistan

Mereka juga mengambil alih pos perbatasan Torkham yang dekat dengan Pakistan, menyisakan bandara Kabul, satu-satunya jalan keluar dari Afghanistan yang masih di tangan pemerintah.

Menurut keterangan dari seorang pejabat Afghanistan, gubernur Jalalabad telah menyerah kepada Taliban. Maka dari itu, kelompok teroris tersebut bisa dengan mudah masuk ke wilayah Jalalabad.

"Tidak ada bentrokan yang terjadi saat ini di Jalalabad karena gubernur telah menyerah kepada Taliban," kata seorang pejabat Afghanistan yang berbasis di Jalalabad dikutip Isu Bogor dari Reuters, Minggu, 15 Agustus 2021.

"Membukakan jalan ke Taliban adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan nyawa warga sipil." sambungnya.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler