53 Kru KRI Nanggala 402 yang Tenggelam Dinyatakan Gugur, Menhan Prabowo: Selamat Berlayar Menuju Keabadian

25 April 2021, 22:56 WIB
Menhan Prabowo Subianto menyampaikan duka cita mendalam atas gugurnya 53 kru KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan laut Bali /Instagram.com/@prabowo

ISU BOGOR - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyampaikan duka cita mendalam atas gugurnya 53 kru KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan laut Bali.

Ucapan belasungkawa itu disampaikan Menhan Prabowo setelah Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Yudo Margono memastikan KRI Nanggala 402 yang hilang dan tenggelam sejak Rabu 21 April 2021 lalu ditemukan.

"Rasa belasungkawa yang paling mendalam untuk tragedi yang menimpa KRI Nanggala 402. Seluruh prajurit yang gugur adalah putra-putra terbaik bangsa. Semoga selalu diberi kekuatan dan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan. KRI Nanggala 402, selamat berlayar menuju keabadian," tulis Menhan Prabowo di akun twitternya, Minggu malam 25 April 2021.

Baca Juga: Kenang Kru KRI Nanggala 402 Tenggelam, Susi Pudjiastuti Unggah Foto Kolonel Harry: Penghormatan Luar Biasa

Sebelumnya, Prabowo sempat berkomunikasi Menhan AS Lloyd Austin terkait musibah kapal selam KRI Nangala 402 yang hilang dan tenggelam di laut pulau bali.

Keduanya membahas pengerahan pesawat P-8 Poseidon untuk membantu pencarian.

Menhan AS Lloyd Austin menawarkan untuk memberikan bantuan tambahan, yang mencakup aset pencarian bawah laut, untuk upaya tersebut.

Menhan Prabowo berterima kasih kepada Menhan Lloyd Austin atas perhatiannya dan untuk AS.

Baca Juga: Lihat Video Kru KRI Nanggala 402 yang Tenggelam, Ustaz Yusuf Mansur: Asli Saya Nangis Netes Air Mata

"Atas permintaan pemerintah Indonesia, kami mengirimkan aset udara, termasuk pesawat patroli maritim P-8 Poseidon Angkatan Laut, untuk membantu pencarian kapal selam mereka yang hilang," kata Sekretaris Pers Pentagon John F. Kirby.

Kirby mengatakan pihaknya melalui Menhan Lloyd Austin telah berbicara dengan Prabowo untuk memastikan dia tahu pesawat P-8 Poseidon akan datang dan juga untuk menawarkan dukungan atau bantuan tambahan yang mungkin diperlukan.

“Indonesia adalah teman baik dan mitra strategis. Kami semua sangat sedih melihat laporan tentang kapal selam mereka dan pikiran kami serta doa kami bersama para pelaut Indonesia, TNI AL, dan tentu saja semua keluarga mereka,” kata Kirby.

Kirby mengatakan kepada wartawan bahwa Navy P-8 Poseidon adalah pesawat patroli maritim yang dirancang khusus untuk mencari sesuatu, khususnya kapal selam.

Baca Juga: Menhan Australia Bantu Pencarian KRI Nanggala-402, Prabowo Ucapkan Ini Pakai Bahasa Inggris

"Ini adalah platform canggih yang dapat membantu pemerintah Indonesia untuk mengetahui lokasi yang lebih baik," katanya.

Saat ini, kata dia, meski Menhan Lloyd telah menawarkan bantuan tambahan dari Penatagon, dia tidak mengetahui bahwa pemerintah Indonesia telah meminta bantuan tambahan dari militer AS atau tidak.

"Saya tahu tidak ada permintaan lain saat ini oleh pemerintah Indonesia untuk bantuan lain yang bisa ada di permukaan atau di bawah permukaan," kata Kirby.

Sebab, lanjut dia, pihaknya memiliki banyak kemampuan, dalam menjelaskan jenis misi pencarian KRI Nanggala 402 ini.

"Pada akhirnya, jika kapal selam itu ditemukan, terserah kepada Indonesia tentang bagaimana melanjutkannya," kata Kirby seraya menambahkan bahwa tugas seperti menaikkan kapal selam untuk mengambilnya adalah pekerjaan yang menantang.

"Sangat tergantung pada apakah Anda mengejar sebuah objek di bawah air, apa pun itu, kondisinya dan seberapa dalam itu, dan juga seperti apa ... dasarnya dan seperti apa arusnya," katanya.

"Maksud saya, ada banyak hal yang harus diperhatikan. Dan mengangkat sesuatu dari dasar laut adalah pekerjaan yang berbahaya dan melelahkan. Kami memiliki beberapa kemampuan untuk membantu dalam hal itu."

Saat ini, katanya, di luar pesawat P-8 yang disediakan, aspek tambahan tentang bagaimana Pentagon dapat membantu itu tidak diketahui.

"Kami ingin membantu mereka menemukan kapal selam dan kami ingin melakukan apa pun yang kami bisa, apa pun yang mereka ingin kami lakukan, atau ingin kami lakukan, untuk membantu mereka menemukannya," katanya.

Sementara itu, Lloyd Austin di akun twitter menyampaikan rasa sedih mendengar kematian tragis 53 pelaut Indonesia di kapal selam KRI Nanggala 402.

"Pikiran dan doa saya pagi ini bersama Menteri Pertahanan @Prabowo, keluarga para pelaut itu, dan semua orang di militer Indonesia saat mereka menghadapi tragedi ini," tulisnya.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Kementerian Pertahanan AS

Tags

Terkini

Terpopuler