Biang Keroknya Ini, Jenderal Min Aung Hlaing Kudeta Myanmar

2 Februari 2021, 21:44 WIB
Militer Myanmar masih melakukan penutupan rus jalan, Selasa 2 Februari 2021. Perdagangan Thailand merugi akibat Kudeta Myanmar /JWPlayer/

ISU BOGOR - Jenderal Min Aung Hlaing disebut-sebut sebagai 'biang kerok' kudeta Myanmar. Miiter Myanmar telah merebut kekuasaan pemerintah sah pada Senin 1 Februari 2021.

Dilaporkan Reuters, Sebagai panglima tertinggi selama dekade terakhir Jenderal Min Aung Hlaing juga memegang pengaruh politik yang signifikan sebelum kudeta 1 Februari.

Dengan Angkatan Bersenjata atau Tatmadaw, jenderal berusia 64 tahun itu memerintahkan penangkapan dan penahanan sejumlah negawaran sipil, termasuk Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint.

Baca Juga: Senam Bang Jago di Tengah Kudeta Myanmar

Baca Juga: Soal Kudeta Myanmar, Joe Biden Ancam Terapkan Sanksi AS

Baca Juga: Aung San Suu Kyi Dikudeta, Indonesia Pastikan WNI di Myanmar Aman

Pada Senin pagi, Tatmadaw menahan Penasihat Negara Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint dan para pemimpin senior lainnya, dan mengumumkan keadaan darurat selama setahun.

Jenderal Hlaing berhasil mempertahankan kekuatan Tatmadaw bahkan ketika Myanmar beralih ke demokrasi. Tetapi dia menerima kecaman dan sanksi internasional atas dugaan perannya dalam serangan militer terhadap etnis minoritas.

Ketika Myanmar kembali ke pemerintahan militer di bawah kepemimpinannya, Min Aung Hlaing sekarang tampaknya akan memperluas kekuasaannya dan membentuk masa depan negara dalam waktu dekat.

Baca Juga: Baru Beberapa Bulan Terpilih Sebagai Presiden Myanmar, Aung San Suu Kyi Diambang Kudeta, Ini Penyebabnya

Baca Juga: Tipu Korban Puluhan Kali, Paspampres Gadungan Diciduk Polisi di Cileungsi Bogor

Baca Juga: UPDATE: 270 Sembuh dan 150 Penambahan Kasus Positif Corona Kota Bogor

Min Aung Hlaing awalnya akan mundur sebagai panglima setelah mencapai reusia 65 tahun pada Juli tahun ini, tetapi sekarang telah memberikan dirinya setidaknya satu tahun lagi dalam kekuasaan - dan berpotensi lebih lama - dengan kembalinya Myanmar ke pemerintahan militer.

Saat Myanmar menghadapi masa depan yang tidak pasti dengan keadaan darurat, Jenderal Hlaing telah memperkuat kekuasaannya dan mengambil alih negara.***

Editor: Chris Dale

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler