‘Gilang Bungkus’ Ditangkap, Status Mahasiswanya pun Dicabut

- 8 Agustus 2020, 13:00 WIB
Gilang (insert) disebut-sebut sebagai pelaku pelecehan seksual.
Gilang (insert) disebut-sebut sebagai pelaku pelecehan seksual. /kolase Jakbarnews.com via Twitter/

Dalam jumpa pers sebelumnya, Kombes Truno menyatakan sudah ada 15 orang mengaku korban manipulasi dan pelecehan yang dilakukan Gilang dengan modus penelitian. Para korban itu adalah yang mengadu ke posko khusus bentukan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga, yang mengakui Gilang adalah mahasiswa mereka di jurusan Sastra Indonesia.

”Kami sudah melakukan kolaborasi dengan Unair. Namun data korban masih sumir karena belum mencantumkan identitasnya secara jelas dan pasti.” Jelas Truno

Rektorat Unair awal pekan ini sudah memecat Gilang dari status mahasiswa, yang seharusnya kini masuk semester 10. Rektor Mohammad Nasih sebelum meneken keputusan drop out sudah berkomunikasi dengan keluarga Gilang yang berdomisili di Banjarmasin.

Baca Juga: Bupati Ade Yasin Pastikan Aktivitas Kawin Kontrak di Kampung Arab Puncak Bukan Perempuan Asal Bogor  

Keluarga mengaku menerima sanksi apapun yang dijatuhkan kampus. Unair berusaha menghubungi Gilang beberapa kali untuk klarifikasi, namun tak pernah direspons selama dia kabur ke Kalimantan.

“Kasus ini kami nilai sudah sangat merugikan nama baik dan citra Unair. Karena orang tua sudah bisa dihubungi, maka pak rektor memutuskan yang bersangkutan di-DO atau dikeluarkan,” kata Ketua Pusat Informasi dan Humas Unair, Suko Widodo, menjelaskan keputusan DO terhadap Gilang.

Kasus Gilang menjadi sorotan publik, berkat kesaksian penyintas dari akun Twitter @m_fikris. Dia menjabarkan detail tindakan Gilang yang awalnya meminta dibantu melakukan ‘penelitian’, namun ujung-ujungnya memaksanya memenuhi hasrat seksual. Postingan penyintas itu mendapat likes hingga lebih dari 300 ribu dan menjadi trending topic lebih dari dua hari.

Dari bukti-bukti perbincangan yang diunggah, pelaku meminta korban menutup mata dan mulutnya menggunakan lakban sebelum dibungkus. Korban yang sempat ragu dimanipulasi oleh pelaku dengan ancaman pelaku akan bunuh diri.

Relasi kuasa turut andil dalam aksi tipu-tipu ini, mengingat Gilang sejak awal menekankan dirinya lebih tua secara angkatan kuliah, sedangkan mayoritas korban adalah mahasiswa baru.

Baca Juga: Wali Kota Seoul Park, Aktivis HAM yang Tersandung Kasus Pelecehan Seksual  

Halaman:

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah