Khutbah Jumat Bulan Ramadhan Minggu Kedua: Puasa Tak Hanya Menahan Diri

- 30 Maret 2023, 22:36 WIB
Khutbah Jumat Bulan Ramadhan Minggu Kedua: Puasa Tak Hanya Menahan Diri
Khutbah Jumat Bulan Ramadhan Minggu Kedua: Puasa Tak Hanya Menahan Diri /Alena Darmel/pexels

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Oleh karenanya, sungguh disayangkan ketika orang berpuasa dari syahwat nafsunya yang diharamkan sementara waktu saat berpuasa, namun ia tidak menjauhi perkara yang diharamkan oleh Allah dalam segala keadaan, baik saat berpuasa maupun di luar puasa.

Demikian pula, orang yang berpuasa dan menjauhi syahwat nafsunya yang diharamkan sementara waktu saat berpuasa, namun ia berbuka dengan makanan atau minuman yang haram atau melakukan perkara haram lainnya. Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ والعَمَلَ بهِ فَلَيْسَ للهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طعَامَه وشَرَابَه(رواه البخاريّ)

Maknanya: “Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dosa dan perbuatan dosa, maka Allah tidak akan menerima puasanya” (HR al Bukhari)

Hadirin jamaah shalat Jum’at rahimakumullah, Sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah itu lebih ringan daripada sabar menghadapi siksa-Nya.

Karenanya, hendaklah kita jaga perut kita dari memakan makanan atau minuman yang haram waktu berbuka. Hendaklah kita jaga mata kita dari melihat yang haram, kita jauhi perkataan kotor yang diharamkan seperti berbohong, ghibah (membicarakan aib seorang muslim yang memang benar ada padanya tanpa ada sebab yang diperbolehkan oleh syara’ di belakangnya).

Hendaklah kita jaga pendengaran kita dari mendengar omongan yang haram didengar. Juga kita cegah anggota-anggota badan kita yang lain seperti tangan dan kaki dari perbuatan-perbuatan maksiat, dosa dan perbuatan yang makruh. Demikian pula, hendaklah kita menahan diri dari perbuatan keji, pertengkaran, percekcokan dan perdebatan yang tidak ada manfaatnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنَّمَا الصَّوْمُ جُنَّةٌ فَإِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ صَائِمًا فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ، وَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ إِنِّي صَائِمٌ (رواه الشيخان)

Maknanya: “Sesungguhnya puasa adalah perisai, jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa maka janganlah bersikap keji dan jangan bertindak bodoh, jika ada orang yang mengganggunya atau mencacinya maka hendaklah ia berkata: aku sedang berpuasa, aku sedang berpuasa” (HR al Bukhari dan Muslim).

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x